Warita/Risalah Sekilas Mancanegara 14 Feb ’14-Terbarui (4/4)

Yanukovich Mengatakan Dia Tetap Presiden, Meminta Rusia untuk Menjamin Keselamatannya

.

Sumber: RT/Russia Today, alamat http://rt.com/news/yanukovich-president-ukraine-statement-002/?utm_source=browser&utm_medium=aplication_chrome&utm_campaign=chrome

Waktu publikasi: 27 Februari 2014, Pk 10.02

Waktu sunting: 27 Februari 2014, Pk 15.33

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

Viktor Yanukovych. (Foto AFP / Sergei Supinsky)

Viktor Yanukovych. (Foto AFP / Sergei Supinsky)

Menurut sebuah sebuah pernyataan, Viktor Yanukovich tetap menganggap dirinya pemimpin yang sah dari Ukraina dan memperingatkan adanya konflik militer internal. Dia juga meminta Rusia untuk menjamin keamanan dirinya terhadap aksi-aksi “kaum ekstrimis” yang mengambil alih kekuasaan di Ukraina.

“Di jalan-jalan banyak kota negara kita, ekstremisme tumbuh subur. Ancaman membahayakan jiwa ditujukan pada saya dan rekan-rekan saya. Saya terpaksa meminta pihak berwenang Rusia untuk menjamin keamanan pribadi saya terhadap aksi-aksi kaum ekstrimis,” ujar Yanukovich.

Keamanan Yanukovich dilaporkan telah terjamin di wilayah Rusia “sehubungan dengan fakta bahwa Presiden Yanukovich menghimbau kepada pihak berwenang Rusia untuk menjamin keselamatan pribadinya,” tutur sebuah sumber di kalangan berwenang Rusia kepada kantor berita Itar-Tass.

Sebelah tenggara negeri dan (wilayah—Red DK) Crimea tidak mengakui kekacauan di Ukraina di mana “para pemimpin dipilih oleh kerumunan orang (by the crowd—Red DK),” kantor-kantor berita mengutip pernyataan Yanukovich.

Yanukovich juga mengatakan bahwa ia tidak memerintahkan tentara Ukraina untuk campur tangan dalam peristiwa politik dalam negeri, dan dia tidak memerintahkannya sekarang, bunyi pernyataan tersebut.

“Jika seseorang memberi perintah semacam itu kepada angkatan bersenjata atau pasukan keamanan, perintah tersebut tidak akan sah, kriminal,” pernyataan Yanukovich.

Lamun, pemimpin partai Batkivshina (Tanahair), Arseny Yatsenyuk, mengatakan bahwa Yanukovich bukan lagi presiden negeri itu dan bahwa ia telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari (secara—Red DK) internasional.

Mantan Menteri Dalam Negeri (pemerintahan—Red DK) Yanukovich, Vitaly Zakharchenko, juga telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari (secara—Red DK) internasional.

Yanukovich juga menyatakan bahwa kesepakatan awal dengan oposisi mengenai solusi atas krisis, yang ditandatangani pada 21 Februari, belum terpenuhi.

Pada Minggu (23/2—Red DK) parlemen baru memutuskan menunjuk Juru Bicara terpilihnya yang baru  Aleksandr Turchinov  sebagai penjabat Presiden Ukraina.

Rezim baru segera memutuskan melengserkan Yanukovich dari kekuasaannya, memanfaatkan ketidakhadirannya di ibukota, dan (juga—Red DK) memutuskan pemilu dadakan (snap election—Red DK) yang akan diselenggarakan pada 25 Mei (2014—Red DK).

Presiden terguling Viktor Yanukovich, yang keberadaannya belum juga diketahui, sebelumnya mengecam keputusan pemerintahan sementara itu sebagai “ilegal” dan mengatakan kerusuhan di ibukota Ukraina tersebut menyandang semua ciri dari sebuah kudeta.

Pada Selasa (25/2—Red DK) parlemen Ukraina Verkhovna Rada memberikan suara mendukung buronan Presiden Yanukovich yang sedang diadili di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC International Criminal Court—Red DK) di Den Haag atas tuduhan “kejahatan terhadap kemanusiaan selama protes damai baru-baru ini.”

ooOoo

.

Tinggalkan komentar