Kita Tidak Semua Berkabung dalam Ketulusan .

Oleh Profesor Toad.

Khusus Disiapkan untuk

blog BJ Murphy The Prison Gates are Open …, alamat

http://redantliberationarmy.wordpress.com/2013/03/05/we-are-not-all-mourning-on-the-inside/

 Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

5 Maret 2013

Gelombang berkabung sedang menyapu seluruh Amerika Latin dan dunia atas kematian Hugo Chavez. Pemimpin Revolusi Bolivarian yang menghancurkan struktur politik kaku dan korup Venezuela, mengantarkan negeri itu ke era baru di mana ia menempatkan pertama-tama kebutuhan rakyatnya sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri dalam komunitas dunia.

Lebih dari itu, revolusi Chavez menginspirasikan gerakan-gerakan yang membawa perubahan mendalam di banyak negeri.

Meskipun kiri itu terkenal sektarian, sensasi luar biasa dari kaum kiri di seluruh dunia adalah duka cita saat berpulangnya seorang lelaki yang menggerakkan perjuangan begitu jauh ke depan.

Lamun, seperti kesehatan Chavez yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menjadi jelas bahwa ada beberapa di antara kita yang akan, paling buruknya, mencampur adukkan perasaan atas kematiannya, melihat di dalamnya unsur-unsur yang pasti kesempatan bagi program politik mereka sendiri.

Pertanyaannya adalah seberapa cepat dalam periode berkabung yang mendalam ini, ular-ular  ini akan membiarkan perasaan mereka yang sebenarnya terlihat.

Pada 5 Januari 2013, situs havanatimes.org memuat sebuah artikel oleh pastinya Lopez Roberto bertajuk “Skenario Kebijakan yang Mungkin” (Possible Policy Scenarios). Artikel ini tampaknya berasal di situs Trotskyis Venezuela disebut laguarura.net, tetapi gaungnya dapat juga ditemukan di situs internationalviewpoint.org, yang ternyata situs resmi sekte Trotskyis kecil yang sok menyebut dirinya Internasional Keempat.

Artikel itu adalah seruan menjijikkan untuk perang saudara di Partido Sosialis Unitaria Venezolana (PSUV—Red), partai politik didirikan dan dipimpin oleh Hugo Chavez.

Meskipun artikel tersebut mengakui bahwa kematian Chavez akan membawa serangan oleh imperialisme, artikel itu membuat pernyataan luar  biasa bahwa hanya penajaman konflik internal PSUV dapat melindungi Revolusi Venezuela. Alasannya sangat menarik dalam pengertian bahwa sebuah kecelakaan mobil yang buruk sangat menarik.

Pertama, artikel tersebut meyakinkan kita bahwa wakil presiden Venezuela dan juru bicara majelis nasional Venezuela tidaklah mampu sebagai pemimpin: “Kita bisa menyimpulkan bahwa kehadiran kepemimpinan proChavez dipimpin oleh Maduro dan Cabello akan memburuk seiring berjalannya waktu. Penyebabnya: tidak satupun dari mereka memiliki kualitas kepemimpinan Chavez dan karena itu tidak satupun dari mereka mampu menghasilkan konsensus yang ada ketika Chavez masih berkantor.”

Bagaimana evaluasi bisa demikian kita tidak diberitahu.

Lamun, lebih  buruk lagi, mereka (Maduro dan Cabello—Red) tampaknya seperti “birokrat”, sebuah istilah seni seorang Trotskyis mengacu pada orang yang memertahankan revolusi: “Kesalahan birokrasi tidak akan diampuni oleh rakyat, seperti yang terjadi ketika Chavez memegang teguh kepemimpinan bangsa.” Dalam baris ini, tentu saja, mereka menghitung Chavez di antara para birokrat jahat yang meremehkan revolusi … Sebuah revolusi yang dimulai dan dipimpin Chavez, dari kemenangan ke kemenangan, sepanjang hidupnya.

Sekarang kita mafhum bahwa orang-orang yang membawa melek huruf, obat-obatan, perumahan, dan sebagainya ke Venezuela ternyata musuh rakyat Venezuela, pertanyaannya adalah apa yang harus dilakukan atas mereka. Tapi, sungguh, berapa banyak pertanyaan yang bisa seperti ini?

Memang, untuk melindungi Venezuela dari imperialisme AS—yang artikel tersebut akui akan segera melakukan “sebuah konspirasi luas”—perlu bahwa kaum kiri dalam PSUV meningkatkan perjuangan melawan kepemimpinan saat ini, yang kita diberitahu akan segera membentuk sebuah liga dengan Amerika Serikat.

Artikel tersebut menjelaskan bahwa alasan kepemimpinan baru akan membentuk liga dengan Amerika Serikat adalah tidak ada perubahan aktual apapun dalam sikap politik mereka, ketimbang kelemahan mereka—(walau—Red) artikel itu menyiratkan, Chavez, mungkin dari sikap pengecut menahan diri dari mengatakan terus terang, paling banter adalah birokrat keji seperti Maduro atau Cabello.

Jadi, pada dasarnya, kita diberitahu bahwa ahli waris Chavez yang dipilih, mereka yang diakui dari sikap politik yang sama seperti dia, akan segera memberikan negeri tersebut ke Amerika Serikat. Kepercayaan ini hanya mungkin bagi mereka yang mengabaikan sepenuhnya seluruh sejarah hubungan Bolivarian Venezuela dengan Amerika Serikat; Mereka yang tidak ingat kudeta yang disponsori Amerika pada 2002; Mereka yang tidak ingat ucapan Chavez tentang bau belerang George Bush yang hadir di Perserikatan Bangsa-Bangsa; Mereka yang tidak ingat solidaritas yang ditunjukkan  Venezuela dengan Kuba dan Bolivia. Dan seterusnya.

Kekaisaran tidak pernah membuat desain dasar (bones—Red/The Free Dictionary by Farlex) apapun tentang siapa musuh-musuh mereka yang berada di Bolivarian Venezuela. Senator AS Robert Menendez, yang memimpin Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengambil kesempatan dari kematian Chavez menyatakan bahwa pemimpin itu telah “memerintah dengan tangan besi.” Wakil rakyat Mike Rogers, yang mengepalai Komite Intelijen House, dengan cara sanjungan untuk Chavez , menyebutnya penghambat kemajuan. Sementara itu, para escualidos (harafiah  bermakna gembel/jorok; kaum penentang Chavez—Red) kaya di Miami ternyata di jalan-jalan kota bersama saudara-saudara mereka gusano (harafiah bermakna cacing; kaum penentang Castro—Red) Kuba untuk merayakan kematian pahlawan. Di sini, jadinya, kita memiliki sentuhan yang menyatukan antara kaum kiri diwakili oleh laguarura.net dan kaum imperialis.

Politik ini, tentu saja, busuk. Apapun alasan yang ada untuk mengkritik Chavez—atau Maduro dan Cabello, yang kepemimpinannya sebegitu jauh sebagian besar belum teruji—saran bahwa program antiimperialis yang paling efektif akan memecah kesatuan kaum revolusioner Venezuela, adalah menggelikan.

Sementara artikel tersebut menegaskan bahwa “pemilu baru-baru ini dan kekalahan yang diderita oleh oposisi pada bulan Oktober dan Desember menempatkan sengketa politik pascaChavez di dalam Chavismo (atau Chavisme: sayap kiri dengan ideologi didasarkan pada ide, program, gaya kepemimpinan Chavez—Red/Wikipedia) sendiri,” adalah kenyataan bahwa kematian Chavez memaksa negara untuk menuju ke pemilihan presiden baru dalam waktu tiga puluh hari. Pemilihan akan menyertakan (will pit—Red/The Free Dictionary by Farlex) Maduro, yang hingga saat ini relatif tidak dikenal, terhadap pesaing sayap kanan yang, pada kenyataannya bukannya fantasi, memenangkan lebih dari 44% suara bahkan melawan Chavez yang sangat populer. Ini akan menjadi suatu tindakan sungguh bodoh tidak mengambil posisi terancam yang secara serius terbayang dari pemilu ini. (Sementara PVC Partai Komunis Venezuela telah menyatakan dukungan pada Maduro; simak hlm 30c atau klik ini—Red).

Lamun, di luar politik, kita bisa melihat di sini kelemahan yang, dalam dirinya sendiri, cukup untuk mencegah label Trotskyisme ini dari sikap yang pernah diambil, sebuah ancaman politik serius terhadap kapitalisme: Artikel ini benar-benar bercerai dari yang riil, perasaan manusia, kelas pekerja Venezuela .

Para penulis artikel melihat kematian Chavez sebagai peluang mereka untuk merebut kepemimpinan gerakan revolusioner yang dibangunnya, dan (bahkan—Red) jika mereka harus secara fisik melangkahi mayatnya untuk melakukannya, (dan—Red) satu-satunya bahaya bakal terjadi bahwa mereka akan tersandung dalam ketergesa-gesaan. Kelas pekerja Venezuela melihat kematian pemimpin yang cukup lama memimpin mereka sebagai sebuah tragedi nasional.

Tampaknya laguarura memiliki sense politik untuk bergerak perlahan dalam menyalakkan tembakan pembuka peperangan ini. Meskipun Artikel 5 Januari itu menempatkan dengan tegas Chavez di dalam jajaran birokrat pengkhianat, artikel terebut sesungguhnya mengumumkan kematian Chavez yang mengacu kepadanya sebagai “sejawat kami Chavez” (our companion Chavez—Red).

Mungkin kekuatan reaksi para pekerja, bagi masa depan yang dapat diharapkan, yang akan menjaga tikus-tikus ini terutama di lubang-lubang mereka. Tapi tersisa pertanyaan “Kapan mereka akan mogok?”, bukan lagi jika (mereka akan mogok?—Red).

ooOoo

Tinggalkan komentar