Warita/Risalah Sekilas Mancanegara 14 Feb ’14-Terbarui (2/4)

Presiden Venezuela Maduro Menuduh Obama Menghasut Kekerasan

 .

Sumber: RT/Russia Today, alamat http://rt.com/news/maduro-accuses-obama-venezuela-988/

Waktu publikasi: 20 Februari 2014, Pk 21.26

Waktu sunting: 21 Februari 2014, Pk 05.00

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto AFP / Presidencia)

Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto AFP / Presidencia)

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Presiden Obama mempromosikan protes yang sedang berlangsung di negara itu, dan membeking para anggota oposisi yang diduga berada di balik kekerasan.

Dalam sebuah pernyataan resmi, pemimpin Amerika Latin itu menuntut AS untuk menjelaskan motif dalam “membiayai, mempromosikan dan membela para anggota oposisi yang mempromosikan kekerasan terhadap negara kita.”

Maduro berlanjut dengan mencela pernyataan dibuat oleh Presiden Obama mengenai situasi di Venezuela, mengatakan bahwa mereka menyajikan “campur tangan mencolok dalam urusan dalam negeri.”

Rabu (19/2—Red DK) malam tampak bentrokan sporadis antara para demonstran di ibukota Karakas, yang sebagian besar adalah para mahasiswa kelas menengah yang frustasi dengan perekonomian negara yang megap-megap (country’s sputtering economy—Red DK) dan melambungnya tingkat kejahatan, serta yang sedang mencari suatu perubahan rezim.

Maduro, yang terpilih tahun lalu sebagai putra mahkota setelah kematian presiden terlama Hugo Chavez, menuduh oposisi mengobarkan sebuah kudeta dan menghasut kekerasan.

Para pendukung Leopoldo Lopez, seorang pelawan berapi-api pemerintahan sosialis Venezuela, yang menghadapi surat perintah penangkapan setelah Presiden Nicolas Maduro memerintahkan penangkapan atas dirinya dengan tuduhan pembunuhan dan menghasut kekerasan, menyalakan api di luar pangkalan militer La Carlota di mana ia ditahan setelah menyerahkan dirinya, 18 Februari 2014, di Karakas. (Foto AFP / Juan Barreto)

Para pendukung Leopoldo Lopez, seorang pelawan berapi-api pemerintahan sosialis Venezuela, yang menghadapi surat perintah penangkapan setelah Presiden Nicolas Maduro memerintahkan penangkapan atas dirinya dengan tuduhan pembunuhan dan menghasut kekerasan, menyalakan api di luar pangkalan militer La Carlota di mana ia ditahan setelah menyerahkan dirinya, 18 Februari 2014, di Karakas. (Foto AFP / Juan Barreto)

“Ada kampanye internasional untuk membenarkan intervensi asing di Venezuela,” tutur Maduro pada Rabu (18/2—Red DK).

Para anggota oposisi Venezuela telah mengimbau kepada komunitas internasional atas apa yang mereka katakan adalah sebuah pemilu tercemar (a tainted election—Red DK), meskipun sedikit yang telah disajikan dalam cara pembuktian ketidakpantasan pemilu di dalam apa yang merupakan pertarungan ketat antardua calon. Yang ujung tombak upaya (pembuktian—Red DK) itu adalah Henrique Capriles, oposisi yang dalam pencalonan presiden, kalah dua kali.

Sementara itu, partai berkuasa Venezuela telah lama tetap berpendapat bahwa AS memainkan peran dalam menopang oposisi negeri itu, dan berupaya untuk menumbangkan pemerintahan Maduro. Vitriol (sarkasme: cemoohan atau ejekan kasar—Red DK/KBBI, 1996; Badudu, 2005) yang tak henti-hentinya selama masa Hugo Chavez sebagai pemimpin negeri itu; beliau kerap mengacu pada sebuah kudeta gagal tahun 2002 yang sarat dengan implikasi (keterlibatan—Red DK/Badudu, 2005) koordinasi AS.

Ceratan (spout: semburan—Red DK/Endarmoko, 2006; Echols-Shadily, 2005) kekerasan terbaru terjadi menyusul menyerahnya pemimpin oposisi Leopoldo Lopez kepada otoritas pemerintah selama unjuk rasa besar di Karakas. Lopez, yang kini menjadi bintang yang sedang menanjak di kalangan pelawan Maduro, diduga telah memainkan peran dalam upaya kudeta 2002.

Lopez, didikan Harvard, 42 tahun, pemimpin partai Keinginan Populer (Popular Will—Red DK) dan seorang mantan walikota, dianggap bertanggung jawab atas jatuhnya para korban sebagai hasil dari para demonstran yang terus bentrok dengan pasukan pemerintah.

“Aku katakan, ‘Kirim dia ke penjara,’ dan itulah yang terjadi dan itulah yang akan terjadi dengan seluruh kaum fasis. Aku tidak akan membiarkan dia untuk menantang rakyat Venezuela, (menantang–Red DK) konstitusi” ujar Maduro sesaat setelah  penangkapannya (Lopez—Red DK).

Lopez saat ini ditahan di penjara militer Ramo Verde Karakas, atas tuduhan mengobarkan kekerasan. Menurut pengacaranya, para jaksa telah menjatuhkan tuduhan paling serius: pembunuhan terhadap dirinya.

Terkait dengan alegasi (allegation: dugaan—Red DK/Echols-Shadily, 2005) campur tangan internasional, Venezuela baru-baru ini memblokir siaran NTN24 yang berbasis di Kolumbia dan pada hari Kamis (20/2—Red DK) Maduro memeringatkan siaran AS CNN bahwa mereka akan didepak dari negeri itu jika tidak “memerbaiki ” pemrogramannya, yang digambarkan sebagai propaganda.

“Saya meminta kepada Menteri Komunikasi, Delcy Rodríguez, agar beliau memberitahu CNN bahwa proses administrasi mengeluarkan mereka dari Venezuela telah dimulai jika mereka tidak memperbaiki (tidak menurut). CNN akan meninggalkan Venezuela. Cukup propaganda perang,” ucap pemimpin Venezuela itu.

“Saya meminta kepada Menteri Komunikasi, Delcy Rodríguez, agar beliau memberitahu CNN bahwa proses administrasi mengeluarkan mereka dari Venezuela telah dimulai jika mereka tidak memerbaiki (tidak menurut). CNN akan meninggalkan Venezuela. Cukup propaganda perang,” ucap pemimpin Venezuela itu.

ooOoo

 

Tinggalkan komentar