Apakah Washington di Balik Kudeta Mesir?

Oleh: Michel Chossudovsky *

Sumber, RT/Russia Today (5/7/2013; 13:04),  beralamat:

 http://rt.com/op-edge/us-egypt-muslim-brotherhood-704/

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

 .

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel (Kanan) mendengarkan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Martin Dempsey. (Foto AFP/ Karen Bleier)

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel (Kanan) mendengarkan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Martin Dempsey. (Foto AFP/ Karen Bleier)

.

Penggulingan Presiden Mohammad Mursi oleh Angkatan Bersenjata Mesir tidak dilakukan terhadap kepentingan AS, itu adalah hasutan untuk menjamin (instigated to ensure—Red) “kontinuitas” atas nama Washington.

“[Menteri Pertahanan AS] Hagel dan [Kepala Staf Umum AS] Dempsey melangkah anteng … mengungkapkan keprihatinan sambil mencoba untuk menghindari kesan bahwa AS memanipulasi pergelaran di balik layar.” (Military.com, 3 Juli 2013 )

Gerakan protes ditujukan terhadap AS dan rezim walinya Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul Muslimin merupakan ujung tombak ke dalam pemerintahan dengan dukungan Washington lebih sebagai “pengganti” (replacement—Red) ketimbang  “alternatif” bagi Husni Mubarak, yang dengan setia telah mematuhi perintah dari Konsensus Washington sejak awal kepresidenannya.

Sementara Angkatan Bersenjata menindak Ikhwanul Muslimin, kudeta tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk memanipulasi gerakan protes dan mencegah aksesi (accession/penaikan—Red/Echols-Shadily, 2005) dari sebuah “pemerintah rakyat yang riil”. Penggulingan Presiden Mohammad Mursi oleh Angkatan Bersenjata Mesir tidak dilakukan terhadap kepentingan AS, itu adalah hasutan untuk memastikan “kontuinitas” atas nama Washington.

“Para demonstran membawa poster-poster yang ditulis tangan mengecam Obama dan pro-Ikhwanul Muslimin beliau, Duta Besar (AS—Red) di Kairo, Anne Patterson.” (F. William Engdahl, Global Research, 4 Juli 2013).

Ikhwanul Muslimin dan CIA

Badan-badan intelijen Barat memiliki sejarah panjang berkolaborasi dengan Ikhwanul.

Ikhwanul dukungan Inggris  yang menjadi instrumen melalui Dinas Rahasia Inggris bertarikh jauh ke belakang pada 1940-an. Dimulai pada 1950, menurut mantan pejabat intelijen William Baer, ​​”CIA [menyalurkan] dukungan kepada Ikhwanul Muslimin karena kemampuan terpuji Ikhwanul untuk menggulingkan Nasser ” 1954-1970: Aliansi CIA dan Ikhwanul Muslimin untuk Menentang Presiden Mesir Nasser (1954-1970: CIA and the Muslim Brotherhood Ally to Oppose Egyptian President Nasser—Red).

Link ke CIA yang tersembunyi ini dipertahankan sepanjang pemerintahan Husni Mubarak.

Dari awal “Musim Semi Arab” (The Arab Spring; istilah media untuk gelombang protes yang melanda dunia Arab dimulai sejak akhir 2010 di Tunisia—Red/wikipedia), tujuan pemerintahan Obama adalah untuk melemahkan pemerintah sekuler di Timur Tengah dan Afrika Utara serta meng-install (memasang, membangun—Red/Echols-Shadily, 2005; Eko Endarmoko, 2006) model “Negara Islam” yang akan melayani kepentingan-kepentingan geopolitik  dan korporasi AS.

.

Para Mesir pendukung Ikhwanul Muslimin. (Foto AFP/ Khaled Mahmud)

Para warga Mesir pendukung Ikhwanul Muslimin. (Foto AFP/ Khaled Mahmud)

.

Obat Ekonomi Mujarab

Gerakan protes terhadap Mubarak pada awal 2011 adalah sebagai bidasan (respons—Red) atas dampak menghancurkan dari reformasi IMF.

Diinisiasi pada puncak Perang Teluk pada awal 1991, reformasi ini—yang berlangsung lebih dari 20 tahun—telah memiskinkan rakyat Mesir, sembari juga “membuka” perekonomian Mesir bagi mengalirnya  “para investor asing “.

Lembah Nil yang adalah lumbung Mesir selama lebih dari 3000 tahun, dihancurkan dalam mendukung impor pangan dari AS dan Uni Eropa.

Hasil deregulasi harga pangan, privatisasi yang menerjang, langkah-langkah penghematan, telah menyebabkan kemiskinan dan pengangguran massal. Pada gilirannya, program sosial runtuh, ekonomi dan sistem finansial Mesir tidak stabil.

Kontinuitas berkaitan dengan reformasi ekonomi neoliberal adalah pusat perubahan rezim yang disponsori oleh AS. Aksesi Mursi ke kursi kepresidenan itu tergantung pada penerimaannya atas “obat ekonomi” IMF.

Pada bulan Agustus 2012, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyatakan terus terang, bahwa “IMF akan menemani Mesir karena melakukan perjalanan yang menantang ini … itu sebuah perjalanan Mesir,  dan IMF adalah mitra dalam perjalanan tersebut.”

“Kami terkesan dengan strategi yang diusulkan Presiden Mursi dan Perdana Menteri Kandil selama pertemuan kita hari ini,” kata Lagarde dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri bersama Kandil. (IMF, 22 Agustus 2012)

Sebuah paket IMF baru (mematikan) reformasi ekonomi makro diluncurkan dengan maksud untuk “menata transisi politik dan ekonomi Mesir” (Ibid). Hasil “transisi” disponsori IMF yang dipaksakan oleh kreditor eksternal Mesir itu, lebih jelek boro-boro mengurangi krisis ekonomi dan sosial.

Kondisi sosial memburuk secara dramatis sejak kematian Husni Mubarak. Gerakan protes massa terhadap Presiden Mursi adalah sebagian besar didorong oleh fakta bahwa era reformasi ekonomi makro Mubarak yang dipaksakan oleh Washington dan Wall Street terus berlangsung, menyebabkan proses pemiskinan lebih lanjut.

Peran Angkatan Bersenjata: “Lampu Hijau” dari Pentagon?

Media menggambarkan Angkatan Bersenjata Mesir sebagai yang secara luas “mendukung” gerakan protes, tanpa menyebutkan hubungan yang erat antara para pemimpin di balik kudeta militer dan para mitra kerja mereka di AS.

Fakta bahwa segmen dari gerakan massa yang menyerukan angkatan bersenjata untuk memainkan “peran pendukung”, adalah sebuah taktik berandang (jelas—Red):

Ini adalah pesan bahwa angkatan bersenjata diterima oleh seluruh kaum urban Mesir, di kota-kota dan desa-desa; (dan—Red) mereka (pihak militer) mengakui undangan tersebut, memahami niatnya, menghargai kebutuhannya dan semakin dekat pada harapan kancah nasional, bersedia dan taat pada segenap batas-batas tugas, tanggung jawab dan kejujuran.

Sudah diketahui dan terdokumentasi, (bahwa—Red) gerakan massa disusupi.

Sektor-sektor oposisi terhadap pemerintah Ikhwanul Muslimin, didukung oleh National Endowment for Democracy (NED)(Organisasi nirprofit soft power AS yang bertujuan mempromosikan demokrasi—Red/wikipedia)  dan Freedom House (lembaga swadaya masyarakat/LSM berbasis di AS berkiprah dalam riset dan advokasi demokrasi, kebebasan politik, hak-hak asasi manusia/HAM—Red/wikipedia).

Gerakan masyarakat madani Kifaya (Mesir—Red/wikipedia), didukung oleh organisasi berbasis di AS, Pusat Internasional untuk Konflik Nir-Kekerasan (International Center for Non-Violent Conflict).

Peran angkatan bersenjata bukanlah untuk melindungi gerakan akar rumput. Justru sebaliknya: tujuannya adalah untuk memanipulasi pemberontakan dan memadamkan perbedaan pendapat atas nama Washington.

Tujuan dari pengambilalihan militer adalah untuk menjamin bahwa kejatuhan pemerintahan Ikhwanul Muslimin tidak menghasilkan transisi politik yang memerlemah kontrol AS atas negara dan militer Mesir.

Mari kita tidak berilusi.

Sementara ada divisi-divisi penting di dalam militer, petinggi Mesir ujung-ujungnya menerima perintah mereka dari Pentagon.

Jenderal al-Sisi adalah sebagai penghubung tetap melalui telepon dengan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel (yang bersama-sama dengan Al Sisi) sejak awal gerakan protes. Laporan pers mengkonfirmasi bahwa ia (Sisi—Red) berkonsultasi dengannya (Hagel—Red) beberapa kali pada hari-hari jelang Kudeta.

Hal ini sangat tidak mungkin bahwa Jenderal al-Sisi akan bertindak tanpa “lampu hijau” dari Pentagon.

.

Menteri Pertahanan Mwsir Abdelfatah al-Sisi. (Foto AFP/ Khaled Desouki)

Menteri Pertahanan Mesir Abdelfatah al-Sisi. (Foto AFP/ Khaled Desouki)

.

Hagel menelepon al-Sisi Kamis lalu [30 Juni] (2013—Red) berhubung demonstrasi besar menyerukan penggulingan Mursi menunjukkan peningkatan semangat anti-AS, dan berbicara dengan dia (Sisi—Red) lagi pada Selasa [2 Juli] setelah al-Sisi menyampaikan ultimatum bahwa militer akan bertindak jika Mursi gagal membuat konsesi. Military.com,

Pada gilirannya Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, (juga—Red) melakukan kontak tetap dengan mitra kerjanya Jenderal Sedki Sobhi, Kepala Staf Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir (DTAB)(Egypt’s SCAF Supreme Counci of the Armed Forces—Red):

Para pejabat Pentagon menolak untuk memberikan rincian tentang percakapan antara Hagel dan al-Sisi, namun kepala juru bicara Pentagon George Little mengatakan bahwa “para pejabat AS di semua tingkat [militer] telah menyatakan dengan jelas bahwa kita mendukung proses demokrasi di Mesir dan kita berharap bahwa periode ketegangan ini dapat diselesaikan secara damai dan bahwa kekerasan dapat dihindari. … “ (Military.com, op cit, penekanan ditambahkan)

Menurut Military.com, Hagel dan Dempsey “melangkah anteng” … “mengungkapkan keprihatinan ketika mencoba untuk menghindari kesan bahwa AS memanipulasi pergelaran di balik layar.”

Mesir adalah penerima bantuan militer AS terbesar setelah Israel.

Militer Mesir dikendalikan oleh Pentagon.

Dalam kata-kata Jenderal Anthony Zinni, mantan Panglima Komando Pusat AS (CENTCOM)(Central Command—Red):

“Mesir adalah negara yang paling penting di areal tanggung jawab saya karena akses yang diberikan pada saya ke wilayah tersebut.” (penekanan ditambahkan)

ooOoo

*Michel Chossudovsky adalah seorang penulis peraih penghargaan, profesor ekonomi (emeritus) di University of Ottawa, pendiri dan direktur Central for Research and Globalization (CRG), Montreal, dan editor website globalresearch.ca.

Ia adalah penulis The Globalization of the New World Order (2003) dan America “War on Terrorism”(2005). Bukunya terbaru bertajuk Toward a World War III Scenario: The Danger of Nuclear War (2011).

Ia juga seorang kontributor Encyclopaedia Britannica. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam lebih dari 20 bahasa.

.

Catatan Redaksi Dasar Kita

Sangat direkomendasikan (kalau memang belum) berlanjut menyimak ke hlm 34a.

Soalnya, “benang merah” masing-masing dari kedua tulisan ini (hlm 34a & 34b), merupakan acuan/dasar argumentasi kami lain lagi (terbarui) atas sikap Redaksi terhadap isu Jokowi sebagai capres, yang sudah mencagun (muncul) di pengeposan bulan lalu di hlm 33a.

Silakan simak pengantar pengeposan bulan Juli 2013 ini untuk lebih jelasnya, hlm 33.

Tinggalkan komentar