Membangun Fondasi untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

.

Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Republik Indonesia

Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

.

Kuliah Umum

Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh

5 Januari 2017 

.

dk-81a-membangun-fondasu-utk-pertumbuhan-sri-mulyani-i-univ-syiah-kuala-5-1-2017-01

dk-81a-membangun-fondasu-utk-pertumbuhan-sri-mulyani-i-univ-syiah-kuala-5-1-2017-02

dk-81a-membangun-fondasu-utk-pertumbuhan-sri-mulyani-i-univ-syiah-kuala-5-1-2017-08

.

Selengkapnya dalam format PDF silakan simak/klik  

Sri Mulyani Indrawati: “Membangun Fondasi untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan”

.

Silakan pula simak/klik

Konferensi Pers APBN 2017, 26 Oktober 2016, via YouTube

.

dk-81a-youtube-rapbn-2017

.

ooOoo

.

Catatan Redaksi Dasar Kita

.

Kiri-Revisionis Indonesia Abad XXI

Melanjutkan Ciri Khas Kaum Trotskyit “Pengabaian Fakta”

  Ketika Salah Kutip “Defisit Keseimbangan Primer” & “Penerimaan Negara”

.

Tetapi Bak Tong Kosong Nyaring Bunyinya:

.

“… haruskah Jokowi terus menggenjot ambisinya pada pembangunan infrastruktur dan ‘membiarkan’ APBN terus berdarah-darah, akibat turunnya penerimaan dan semakin membesarnya defisit keseimbangan primer?

.

Kalau saya jelas, Jokowi  tanggalkan dahulu ambisimu, kini rakyat semakin menderita.”

.

Teriakan bak tong kosong nyaring bunyinya berupa tanya dan dijawab sendiri Edy Burmansyah di dua alinea penutup tulisannya yang bertajuk “Ambisi Jokowi dan Defisit Keseimbangan Primer” — dimuat di media kaum Kiri-revisionis Indonesia abad XXI Harian Indoprogress (5/12/2016).

Sementara “Defisit Keseimbangan Primer” (selanjutnya DKP) APBN 2017 versi Edy (entah dari mana sumber datanya, kita tidak diberi tahu) sebesar Rp 111, 4 triliun — yang seharusnya Rp 109,0 triliun.

Jadi kenaikan terhadap DKP APBN-P 2016 (Rp 105,5 triliun) adalah Rp 3,5 triliun bukan Rp 5,9 triliun — Edy yang menyebut APBN 2016 bukan APBN-P 2016.

Begitu pun sisi penerimaan atau Pendapatan Negara (selanjutnya PN) ABPN 2017 versi Edy Rp 1.737,6 triliun yang seharusnya Rp 1.750,3 triliun.

Termasuk PN pada APBN 2016 versi Edy adalah Rp 1.822,5 triliun yang seharusnya Rp 1.786,2 trilun untuk APBN-P 2016.

Sehingga penurunan PN versi Edy sebesar Rp 84,9 triliun berbeda dengan yang seharusnya Rp 35,9 triliun.

.

dk-81a-membangun-fondasu-utk-pertumbuhan-sri-mulyani-i-univ-syiah-kuala-5-1-2017-03

Hlm 19 Kuliah Umum Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Universitas Syiah Kuala, 5 Januari 2017 (Grafis oleh Red DK)

.

Bukan Sekadar Salah Kutip

Bagi kami, bukan sekadar salah kutip memalukan lantaran …

.

Selengkapnya Catatan Redaksi Dasar Kita atas Kuliah Umum Sri Mulyani Indrawati ini simak/klik hlm 81b.

.

ooOoo