Sebuah Analisis Marxis-Leninis atas Pemilu Duma Negara Rusia dan Oposisi “Jingga” 

.

Oleh BJ Murphy

.

Sumber: Blog BJ Murphy The prison gates are open… , December 11, 2011, A Marxist-Leninist analysis on the Russian State Duma elections and the “Orange” opposition

.

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

.[[Versi Bahasa tulisan ini sudah dimuat di blog BJ Murphy pada pengeposan 11 Desember 2011 seperti pada sumber yang dicantumkan di atas — Red DK]

.

Salah satu kegalauan terbesar sejak penumbangan Uni Soviet dua dasawarsa lalu, adalah ribuan warga Rusia yang turun ke jalan untuk menentang apa yang diyakini, pemilu (pemilihan umum—Red) Duma Negara dilakukan dengan curang, terjadi pada 4 Desember. Adalah Rusia Bersatu yang berhasil keluar sebagai pemenang, mengklaim 49 % suara. Partai Komunis Federasi Rusia (PKFR)—partai terbesar kedua di Rusia—mencapai hampir 20 %, dua kali lipat persentase mereka dari pemilu 2007 1. Sejak 4 Desember pemilu Duma Negara, tiga faktor utama tersajikan atas pemerintahan Rusia Bersatu yang tetap-berkuasa:

  1. Sejak 2007, persentase pendukung Rusia Bersatu turun dari 64,3 % ke 49,3 % (sesuai gambaran arus utama), berarti berkurang 15 %.
  2. Persentase pendukung PKFR naik dari 11,6 % pada 2007 ke 19,2 %, berarti hampir dua kali lipat pendukung secara nasional; dan
  3. Beberapa agresor asing—saya akan memberikan gambaran: bermula dengan U (maksudnya U dari United Russia—Red) dan berakhir dengan A (maksudnya A dari America—Red)—telah memutuskan bukan saja mengunci pada ketidakpuasan populer  di Rusia, tapi juga telah tampil berkomitmen bertindak lebih curang melawan pemerintahan Rusia Bersatu.

Tanpa memerhatikan apakah pemilu Duma Negara telah, faktanya, terjadi kecurangan yang menguntungkan kaum borjuis partai Rusia Bersatu, dua faktor pertama tersajikan di atas itu menandai sebuah isyarat bayan (gamblang—Red) peningkatan oposisi terhadap partai berkuasa tersebut, dan justru merupakan tatapan ke depan PKFR dalam cita-cita membangun sosialisme di Rusia sekali lagi, sebagaimana terjadi sebelum kontra-revolusi Gorbachev-Yeltsin.

Mayoritas ketidakpuasan tampil mendukung PKFR, di mana dinyatakan bahwa kaum Komunis justru mencapai persentase mayoritas dalam pemungutan suara, dibanding Rusia Bersatu. Keyakinan populer tampaknya mengklaim bahwa PKFR mencapai persentase pemungutan suara 35, sementara Rusia Bersatu hanya mencapai 32 %. 2

xxxxxxxx

(RB Rusia Bersatu [versi Inggris UR The United Russia]; KR Keadilan Rusia [FR The Fair Russia Party]; PKFR Partai Komunis Federasi Rusia [CPRF The Communist Party of the Russian Federation]; PLDR Partai Liberal Demokrasi Rusia [LDPR The Liberal Democratic Party of Russia]—Red)

Meskipun, artikel ini bukan untuk menganalisis hasil-hasil pemilu Duma Negara, juga tidak untuk menyatakan PKFR telah, secara fakta, merebut kemenangan dalam kekuasaan parlementer. Alasan dari artikel ini adalah justru menganalisis beberapa reaksi terhadap dugaan kuat kecurangan Duma Negara, hal di mana faktor # 3 mengarah seperti tersajikan di atas.

Amerika Serikat menargetkan Rusia Bersatu 

Adalah Perdana Menteri Vladimir Putin yang mengambil langkah pertama dalam mendeklarasikan oposisi terhadap apa yang tampil sebagai isyarat propaganda kaum imperialis—entah betul atau tidak—oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, dengan menyatakan, “Hal pertama yang dikatakan menteri luar negeri bahwa mereka (RB maksudnya—Red) tidak jujur dan tidak adil, namun beliau bahkan belum menerima bahan dari para pengamat.” 3

Memang, hal itu akan memaksa kita memertanyakan mengapa AS mau memikul garis yang sama seperti diambil oposisi Rusia. Hal yang kemudian akan menuntun kita pada kesimpulan bahwa kepentingan-kepentingan AS tidak berkorelasi dengan kepentingan-kepentingan dari, katakanlah, PKFR terkait alasan menentang hasil-hasil pemilu Duma Negara. Sementara PKFR berdiri pada oposisi terhadap hasil-hasil pemilu di bawah kepentingan-kepentingan kelas pekerja dan kemiskinan, AS justru bekerja di bawah kepentingan-kepentingan kapitalisme-imperialisme.

Saat ini di AS sedang berlangsung demonstrasi nasional besar-besaran dikenal sebagai Gerakan Menduduki (Occupy Movement—Red), yang menemui penindasan sengit oleh polisi, mulai dari penyemprotan merica para demonstran damai, memukuli para mahasiswa dengan pentungan dan tameng polisi, malahan menggrebek menduduki tempat perkemahan selagi para demonstran sedang tidur. Dan sampai sekarang, pemerintah AS tidak berbuat apa-apa untuk berupaya dan menghentikan penindasan itu. Maka kemudian menimbulkan pertanyaan mengapa AS menempuh garis munafik mengutuk partai berkuasa Rusia untuk melaksanakan taktik serupa, ketika AS sendiri bahkan tidak dapat mengontrol aksi kekerasan-negara oleh mereka sendiri4.

Media outlet arus utama Fox News milik AS, dikenal untuk pewartaan mereka yang telah menyesatkan, peliputan atas Gerakan Menduduki yang tertangkap basah ketika mereka mencoba menyebarkan peliputan foto maupun video kerusuhan yang terjadi di Yunani, dan kemudian malah mengklaim peliputan itu terjadi di Rusia sebagai hasil pemilu Duma Negara yang dilakukan dengan curang.5

Meskipun, saat menyimak lebih dekat, orang kemudian dapat mengambil kesimpulan bahwa kepentingan-kepentingan PKFR tidak mencerminkan kekuatan-kekuatan oposisi lainnya di dalam Rusia. Ketika isu pemilu Duma Negara ditekankan oleh pewarta Rusia Andrei Sitov, adalah Sekretaris Pers AS Jay Carney yang mengkonfirmasi terkuaknya rahasia bahwa AS tidak hanya menentang Rusia Bersatu lewat kata saja:

“T (Tanya—Red) … Amerika terus mencoba untuk memengaruhi politik internal        kami, terus menghabiskan uang untuk itu—sesuatu yang benar, karena waktu saya bertanya kepada Mark Toner pada hari lainnya di Departemen Luar Negeri. Ia memberikan kepada saya sebuah gambaran atas $ 9 juta yang Amerika habiskan untuk mendukung proses pemilu di Rusia.”

“PAK CARNEY: Kami mendukung demokrasi.” 6

Tidak banyak klarifikasi dibuat waktu itu lewat apa yang Pak Carney maksudkan dengan “Kita mendukung demokrasi,” tetapi segera setelah klarifikasi itu, pada hari berikutnya ketika anggota kongres AS Chris Smith menekankan kembali isu tersebut:

“T … Dalam relasi AS-Rusia, kemarin Anda dan Andrei mendiskusikan bantuan yang Putin sebut ‘campur tangan’ dalam urusan internal negaranya—bantuan untuk pemilu demokrasi. Apa yang kita belikan dengan $ 9 juta kita itu?

“PAK CARNEY: … Saya tahu bahwa, secara luas, Amerika Serikat, melalui Departemen Luar Negeri, mendukung upaya-upaya untuk membantu organisasi-organisasi demokratis dan demokrasi di seluruh dunia, hal yang kami harus lakukan sesuai administrasi yang dimiliki kedua belah pihak. Dan saya akan—kembali ke poin tadi, saya ingin katakan sama sekali afirmatif bahwa jumlah yang Departemen Luar Negeri sudah kemukakan itu adalah angka yang benar, dalam hal uang yang dibelanjakan. Dan lagi, tak seorang pun harus terkejut bahwa kami berbicara dan bekerja untuk demokrasi di seluruh dunia. Kami kira itu hal yang benar.

“T Apakah itu berarti pemberian bantuan kepada kelompok-kelompok oposisi di Rusia?

“PAK CARNEY: Sekali lagi, saya akan merujuk Anda pada Departemen Luar Negeri untuk hal-hal spesifik dari program tersebut di sini. Kita semua di sini […] mendukung demokrasi dan memegang mereka yang berpartisipasi dalam proses demokratis di seluruh dunia untuk aksi yang baku dalam menentang retorika […] karena kita percaya demokrasi adalah hal yang baik.” 7

Tentu saja, pengertian “demokrasi” AS adalah pasar-bebas profiteering/dengan pengambilan untung berlebih-lebihan (market-free profiteering—Red) melalui ekstraksi sumber daya dari tanah, baik dalam maupun luar negeri. Meski, itu bukan sumber daya Rusia yang AS harapkan diperoleh, melainkan justru dari sumber daya Suriah, khususnya dari produksi minyak. Saat ini mereka (Suriah—Red) mampu memproduksi 400.000 bph (barrel per hari; barrel per day atau bbl/day—Red) dan ekspor lebih dari 250.000 bph 8. Tak ada yang sampai ke tangan korporasi minyak AS. Emas adalah sumber daya lainnya yang bernilai di wilayah Suriah, mencapai hingga senilai $ 20,5 milyar.

Jadi mengapa Rusia ikut terlibat dalam konflik? Sebab, adalah Rusia yang berdiri di antara Suriah dan AS yang akan menyerang negara itu. Segera setelah menjadi bayan bagi Rusia bahwa Suriah dalam ancaman yang memungkinkan diserang kekuatan AS/NATO, dikirimlah kapal-kapal perang Rusia ke perairan Suriah untuk memertahankan negara itu dari intervensi militer “gaya-Libia” 9.

Oposisi “Jingga”?

Jadi oposisi mana yang kita bicarakan di sini? Sejujurnya, tidak seorang pun yang kini tahu fraksi mana dari oposisi di Rusia yang didanai AS. Siapa pun mereka, pers Barat arus utama menggembar-gemborkan berbagai protes damai yang menjadikannya disebut “revolusi jingga”.

Revolusi warna selalu dikobarkan di bawah kepentingan-kepentingan kapitalisme-imperialisme, seperti menurut Eva Golinger, pengacara Venezuela-Amerika:

“Revolusi warna selalu terjadi di sebuah negara yang strategis, sumber-sumber daya alam: gas, minyak, kepentingan-kepentingan pangkalan militer dan geopolitik. […]  Gerakan-gerakan yang dipromosikan oleh agen-agen AS di negara-negara tersebut secara umum adalah anti-komunis, anti-sosialis, pro-kapitalis dan pro-imperialis.”10

Untuk mencapai pemahaman ini, sebagai Marxis-Leninis di AS, adalah terpulang pada kita untuk berdiri di pihak oposisi yang melawan setiap agresi imperialis terhadap Negara Rusia yang entah berupa media propaganda, sanksi-sanksi ekonomi, atau konfrontasi militer langsung. Kita harus selalu menempatkan kontradiksi primer—berupa pembebasan nasional—sebelum kontradiksi kedua—berupa revolusi sosial.

Sebagai Marxis-Leninis di Rusia, PKFR mengetahui dengan sangat baik fakta penting ini, hal yang membuat mereka baru-baru ini menyatakan respons terhadap keduanya kecurangan pemilu Duma Negara dan apa yang disebut “revolusi jingga”:

“Kami menghimbau kepada partai-partai oposisi, serikat-serikat buruh, pemuda, organisasi-organisasi komunitas, dan para aktivis sipil, tanpa memandang afiliasi politik mereka, agar bersatu dalam memertahankan demokrasi, keadilan, dan hak-hak asasi manusia; untuk melawan kemahakuasaan para pejabat korup, yang akhir-akhir ini merambah ke kepemilikan yang dirampok dari rakyat—hak suara mereka.

“Namun, kami tidak bisa menerima upaya-upaya oleh pro-NATO, kekuatan-kekuatan ultra-liberal yang menggunakan kebencian populer  dalam rangka mendorong negara ke dalam kerancuan dan kekhaosan ‘jingga’.” 11

Tetapi, saya pun, menemukan sangatlah tidak mungkin bahwa AS sesungguhnya akan menyerang Rusia lantaran mereka melindungi Suriah, juga saya tidak percaya mereka mengambil jalan sanksi ekonomi. Justru, sebagaimana yang mencagun (muncul—Red), saya percaya mereka akan mengandalkan pada pendanaan sabotase internal lewat “revolusi warna”. Faktanya, mereka telah mengambil langkah pertama dengan memberikan $ 9 juta kepada sebuah fraksi dari oposisi Rusia.

Upaya-upaya gagal serupa dibuat pada tahun lalu baik di Iran12, 13  maupun Belarus14 dengan mengklaim bahwa pemilu mereka curang. Bedanya hanya bahwa keduanya Iran dan Belarus, tak satu pun dari para pemimpin mereka mengalami penurunan dukungan di antara rakyatnya, dan tidak ada ketidakpuasaan populer yang dikobarkan menentang pemilu. Justru bagian-bagian terkantongkan (pocketed; berhasil menjadi ‘kantong’ imperialis Barat—Red) dari minoritas yang menerima pendanaan LSM (lembaga swadaya masyarakat—Red) pro-imperialis Barat itu. Sedangkan di Rusia partai berkuasa Rusia Bersatu kehilangan jumlah dukungan cukup besar di antara rakyatnya serta sebagian besar dari oposisi yang terdiri dari baik para pendukung maupun para anggota PKFR.

Yang kemudian tertinggal bagi kami sebuah kesimpulan yang mungkin bahwa AS mengirim dana kepada, sekali lagi, bagian-bagian terkantongkan dari minoritas, oposisi sayap-kanan yang berdiri melawan baik Partai Komunis maupun partai Rusia Bersatu. Mengapa? Sebab kedua partai itu, walaupun berlawanan satu sama lain, bekerja di bawah kepentingan-kepentingan terpisah dari kepentingan-kepentingan AS, apakah berupa kepentingan-kepentingan sosialis pada kelas pekerja dan kemiskinan dari PKFR atau berupa kepentingan-kepentingan kaum borjuis nasionalis dari Rusia Bersatu yang berkonflik dengan kebijakan luar negeri AS profiteering.

Jangan Menggapil * Rusia!

Ganyang Kapitalisme-Imperialisme Barat!

Dirgahayu Partai Komunis Federasi Rusia!

 .

1. “Preliminary outcome of the State Duma elections”, RIA Novosti, December 5, 2011.

2. Shamir, I., “What Really Happened in the Russian Elections”, CounterPunch, December 7, 2011.

3. Herszenhorn, D. and Barry, E., “Putin Contends Clinton Incited Unrest Over Vote”, The New York Times, December 8, 2011.

4. “Irony alert: U.S. calls on Russia to respect peaceful protests”, The Raw Story, December 9, 2011.

5. “FOX, lies & the wrong videotape: What’s NOT happening in Moscow”, Russia Today, December 8, 2011.

6. “Press Briefing by Press Secretary Jay Carney, 12/8/2011″, The White House, December 8, 2011.

7. ”Press Briefing by Press Secretary Jay Carney, 12/9/2011″, The White House, December 9, 2011.

8. ”Middle East : Syria”, CIA World Factbook, November 29, 2011.

9. ”Russia sends warships to Syrian waters”, Press Tv, November 19, 2011.

10. Golinger, E., “OPINION: Colored Revolutions Made in USA”, Geopolitical Monitor, October 14, 2011.

11. “Заявление Президиума ЦК КПРФ. Прошедшие выборы в Государственную Думу были нечестными и несвободными. Мы считаем их нелегитимными, как с моральной, так и с политической точек зрения”, Communist Party of the Russian Federation, December 10, 2011.

12. Murphy, B., “Protests in Iran called for: A people’s revolution or “color revolution”?”, The Prison Gates Are Open…, February 14, 2011.

13. Murphy, B., “U.S. media playing with numbers in Iran”, The Prison Gates Are Open…, February 19, 2011.

14. Majidi, M., “Imperialists claim fraud in Belarus election”, Party for Socialism and Liberation, December 28, 2010.

(Daftar acuan sengaja tidak dibahasaindonesiakan—Red)

*Menggapil tesaurusnya bisa juga: mencampuri, mengurusi (perkara orang lain); Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, 2006—Red.

.

Catatan Redaksi Dasar Kita

Terkait:

Simak/klik hlm 15a Heiko Khoo: Kebangkitan Kembali Komunisme Rusia

Tinggalkan komentar