PK Turki: Rakyat Mesir akan Mengalahkan Keduanya Imperialisme AS dan Kaum Kapitalis Mesir
.
Sumber: solidnet.org (Jumat, 5/7/2013; 12:42) alamat,
Mengacu: blog BJ Murphy The prison gates are open … alamat,
Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita
.
PKT: Rakyat Mesir akan mengalahkan keduanya imperialisme AS dan kaum kapitalis Mesir
Partai Komunis Turki mengeluarkan pernyataan atas jatuhnya Mohammad Mursi. Partai tersebut menekankan bahwa karena rakyat tidak dapat menciptakan alternatif riil, Jenderal Sisi pro-Amerika telah mengambil kekuasaan.
PKT juga mengklaim bahwa mimpi Ottoman-baru AKP* telah berakhir.
(* Bahasa Turki: Adalet ve Kalkınma Partisi/Justice and Development Party, partai berinspirasi Islam pro-Barat yang menguasai dua per tiga parlemen Turki; Ottoman mengacu pada Kekaisaran Ottoman pada 1299-1923—Red/wikipedia/wikipedia).
.
Pernyataan yang dibuat oleh Komite Pusat Partai Komunis Turki (PKT) bertajuk “Rakyat Mesir, yang telah mengalahkan diktator, cepat atau lambat akan mengalahkan AS juga kaum kapitalis”, adalah sebagai berikut:
“Di Mesir rakyat menggoyang pemerintahan pro-Amerika Mubarak.
Lamun, rakyat Mesir tidak dapat menciptakan sebuah alternatif populer terhadap kediktatoran Mubarak.
Amerika Serikat dan kaum kapitalis konservatif Mesir, yang menilai bahwa sebuah pemerintahan Islam akan melayani rencana regional mereka dengan lebih baik, menciptakan alternatif mereka.
Maka, Mohammad Mursi, pemimpin Ikhwanul Muslimin dan teman dekat Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdoğan, mengambil alih kekuasaan.
(Tetapi—Red) Rakyat tidak menerima kediktatoran reaksioner Mursi. Mereka menduduki lagi jalan-jalan dan juga menggoyang kekuasaan Mursi. Tapi lagi-lagi rakyat tak mampu menciptakan sebuah alternatif riil dari mereka sendiri.
AS sadar bahwa mustahil untuk membuat Mesir menjadi model “Islam moderat”, yang diterapkan oleh Ikhwanul Muslimin. Lantas, untuk mengontrol gerakan rakyat dan melindungi kepentingan-kepentingan Amerika, AS mendorong tentara Mesir untuk intervensi.
Ujung-ujungnya, Mursi yang pro-Amerika telah pergi dan digantikan oleh Jenderal Sisi yang (juga—Red) pro-Amerika (beserta teman-teman sipilnya).
Rakyat Mesir, yang telah berhasil menggulingkan diktator, tidak dapat membuka jalan bagi kebebasan riil.
Di Mesir sang tercundang adalah Ikhwanul Muslimin, yang mengikuti garis yang sama dengan Erdoğan di Turki. Gerakan rakyat di Mesir telah menunjukkan bahwa cara ini (Ikhwanul Muslimin Mesir—Red) adalah buntu. Ini merupakan keuntungan politik penting. Jatuhnya kediktatoran Mursi adalah jatuhnya Islam moderat pro-Amerika dan (buyarnya—Red) mimpi Neo-Ottoman Erdoğan dan Davutoğlu (Ahmet Davutoğlu, Menteri Luar Negeri Turki—Red/ wikipedia)
Tapi untuk kemenangan riil, rakyat Mesir harus bersatu padu mendukung program revolusioner sejati dan menyingkirkan dari mereka kaum sekular pro-Amerika, kaum Islamis pro-Amerika dan kaum liberal pro-Amerika.
Kita tahu bahwa perjuangan rakyat tidak akan berakhir di sini. Massa yang bekerja keras pasti akan membangun tatanan bebas dan setara, sehingga rencana kaum imperialis oportunis akan gagal.
Rakyat Turki harus belajar dari apa yang terjadi di Mesir. Kediktatoran AKP tidak akan bertahan lama. Tapi ini tidak cukup. Rakyat (Turki—Red) harus mengorganisasi dan menciptakan alternatif bagi Erdoğan melalui program revolusioner. Mereka seharusnya tidak membiarkan kaum Mubarak dan Sisi lokal untuk mengambil alih kekuasaan. “
ooOoo
.
Catatan Redaksi Dasar Kita
Sangat direkomendasikan berlanjut menyimak ke hlm 34b.
Soalnya, “benang merah” masing-masing dari kedua tulisan ini (hlm 34a & 34b), merupakan acuan/dasar argumentasi kami lain lagi (terbarui) atas sikap Redaksi terhadap isu Jokowi sebagai capres, yang sudah mencagun (muncul) di pengeposan bulan lalu di hlm 33a.
Silakan simak pengantar pengeposan bulan Juli 2013 ini untuk lebih jelasnya, hlm 33.
DASAR KITA 