Ekonomi Pasar dan Jalan Sosialis

.

Oleh Duan Zhongqiao

.

Sumber: http://www.nodo50.org/cubasigloXXI/congreso06/conf3_zhonquiao.pdf

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

Hubungan antara ekonomi pasar dan sosialisme telah menjadi sebuah poin perbincangan di kalangan kaum Marxis di setiap belahan dunia setelah runtuhnya sistem sosialis di Uni Soviet .

Makalah ini, didasarkan pada materialisme historis Marx, mencoba mengklarifikasi dua pertanyaan: mengapa negeri-negeri sosialis seperti Tiongkok harus mengembangkan ekonomi pasar, dan mengapa negeri-negeri kapitalis maju seperti Amerika Serikat tidak bisa bergerak menuju sosialisme melalui ekonomi pasar .

1. Marx Mengenai Hubungan antara Ekonomi Pasar dan Sosialisme

Apa itu ekonomi pasar?

Dalam karya-karya Marx, pasar bermakna dunia sirkulasi komoditi-komoditi.

Berhubung ekonomi komoditi terdiri dari produksi komoditi dan sirkulasi komoditi, pasar adalah suatu bagian internal dari ekonomi komoditi.

Maka apa yang disebut ekonomi pasar bukanlah apa-apa tetapi versi lain dari ekonomi komoditi dari sudut sirkulasi komoditi.

Ekonomi komoditi bermakna suatu cara produksi (mode of production—Red DK) yang berlawanan dengan ekonomi natural.

Ekonomi natural bermakna suatu cara produksi yang terutama menghasilkan nilai guna (use-value—Red DK), dan ekonomi komoditi bermakna suatu cara produksi yang terutama menghasilkan nilai tukar (exchange-value—Red DK).

Karena di dalam pandangan Marx, “produksi komoditi maju (developed commodity production—Red DK) adalah produksi kapitalis itu sendiri” (Capital II, Penguin Books, 1978, hlm 1 90), ia mengacu pada ekonomi komoditi sebagai cara produksi kapitalis, dan berbarengan ia mengacu pada ekonomi natural sebagai cara produksi prakapitalis.

Sosialisme adalah tahap terendah dari masyarakat komunis, di mana ekonomi komoditi tidak akan eksis. Seluruh produksi sosial tidak akan lagi bisa diatur secara spontan oleh pasar.

Cara produksi sosialis dapat pula disebut ekonomi terencana (planned economy—Red DK) adalah kontras dengan anarki ekonomi kapitalis (anarchy of capitalist economy—Red DK).

Hubungan antara ekonomi pasar dan sosialisme terwujud dalam dua aspek.

Pertama, pengembangan sepenuhnya ekonomi pasar adalah esensi untuk merealisasikan sosialisme.

Dalam pandangan materialisme historis, pengembangan masyarakat manusia (human society—Red DK) adalah proses pergantian berturut-turut dari masyarakat prakapitalis ke masyarakat kapitalis, kemudian ke masyarakat komunis.

Bersamaan, evolusi formasi ekonomi memertontonkan dirinya sendiri sebagai suatu proses pergantian berturut-turut dari ekonomi natural ke ekonomi komoditi kemudian ke ekonomi terencana.

Maka suatu masyarakat sosialis tidak dapat dibangun pada ekonomi natural prakapitalis, tetapi hanya pada pengembangan sepenuhnya ekonomi komoditi kapitalis.

Kedua, hanya dengan menghapus ekonomi pasar, masyarakat sosialis bisa dibangun.

Ekonomi terencana sebagai suatu ciri dasar (basic feature—Red DK) dari cara produksi sosialis adalah tidak kompatibel dengan ekonomi pasar.

Dasar dari suatu ekonomi terencana adalah kepemilikan publik, tetapi suatu ekonomi pasar bertalian dengan berbagai jenis kepemilikan privat.

Suatu ekonomi terencana bermakna bahwa keseluruhan produksi sosial dikontrol oleh orang-orang yang berkesadaran perencanaan, tetapi suatu ekonomi pasar tergantung pada fakta bahwa keseluruhan produksi sosial secara spontan dijalankan oleh setiap perusahaan sesuai dengan hukum nilai (law of value—Red DK). 

2. Mengapa Negara-Negara Sosialis Seperti RRT Harus Mengembangkan Ekonomi Pasar? 

Marx membayangkan pertama-tama akan terjadi suatu revolusi sosialis dan berhasil di negara-negara kapitalis di mana ekonomi komoditi telah mencapai pengembangan penuh.

Tetapi, gerakan sosialis aktual, bertentangan dengan dugaannya.

Negara-negara yang mengklaim telah merealisasikan sosialisme adalah mereka yang ekonomi komoditinya masih tetap belum berkembang dan ekonomi natural menempati suatu bagian terbesar pada ekonomi nasional.

Mereka semua letih untuk membangun sistem ekonomi mereka dipandang dari sudut cetak biru ekonomi perencanaan yang secara kasar didesain oleh Marx.

Bagaimana mereka mencapai tujuan ini?

Pertama-tama mentransformasikan perusahaan-perusahaan kapitalis terdahulu yang didasarkan ekonomi komoditi kepada ekonomi milik-negara; kemudian mentransformasikan ekonomi individual yang didasarkan ekonomi natural kepada ekonomi kolektif dengan langkah-langkah wajib; akhirnya membangun suatu ekonomi terencana pada basis dari kedua jenis ekonomi publik yang berbeda ini.

Mengapa negara-negara sosialis beralih pada pengembangan ekonomi pasar setelah melaksanakan ekonomi terencana selama bertahun-tahun?

Alasan mendasar adalah bahwa komposisi dari ekonomi natural di negara-negara tersebut tidak dapat langsung ditransformasi kepada ekonomi terencana yang digambarkan Marx.

Evolusi  formasi ekonomi adalah suatu proses historis natural, yang tidak dapat direalisasi dengan langkah-langkah wajib.

Ekonomi natural hanya dapat bertumbuh menjadi ekonomi komoditi dulu, dan lalu dapat bertumbuh menjadi ekonomi terencana.

Kenyataannya, bahwa penegakkan ekonomi terencana di negara-negara sosialis sebagian besar melangkahi (oversteps — Red DK) tahap pengembangan penuh ekonomi komoditi.

Berhubung ekonomi terencana ditegakkan dengan cara ini, ia akan memalungi dirinya untuk menghindari pengembangan selanjutnya dari tenaga-tenaga produktif dan tidak dapat lama eksis.

Transformasi di negara-negara sosialis adalah suatu signifikansi penting untuk merealisasikan masyarakat sosialis yang dibayangkan Marx.

Hanya dengan transformasi ini, negara-negara sosialis dapat mentrasformasi komposisi ekonomi natural menjadi suatu ekonomi komoditi, dan menciptakan syarat-syarat untuk merealisasikan ekonomi terencana yang didesain Marx.

Ekonomi pasar tidak unggul atas ekonomi terencana, tapi unggul atas ekonomi natural.

Sekarang negara-negara sosialis itu tidak dapat merealisasi transformasi langsung dari suatu ekonomi natural kepada suatu ekonomi terencana, ekonomi pasar hanyalah link tengah antara ekonomi natural dan ekonomi terencana yang didesain Marx.

Maka transformasi tersebut tidak menempatkan negara-negara sosialis lebih jauh dari sosialisme yang digambarkan Marx, tetapi membuat mereka lebih dekat.

Karena eksistensi ekonomi pasar bermakna eksistensi ekonomi kapitalis, memang memungkinkan perpindahan ke kapitalisme selama transformasi dari ekonomi terencana terdahulu ke ekonomi pasar di negara-negara sosialis

Namun hal itu tak terhindarkan. Langkah-langkah efektif untuk menghindarkan perpindahan ke kapitalisme adalah pelaksanaan kontinyu ekonomi terencana pada ekonomi milik-negara.

Ekonomi milik-negara di negara-negara sosialis ditransformasikan dari suatu ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ekonomi komoditi dan memeroleh pengembangan cepat di bawah sistem ekonomi terencana. Hal itu tidak perlu kembali pada ekonomi pasar, karena ia telah melewati tahap pengembangan penuh ekonomi komoditi dan memiliki syarat-syarat yang diperlukan untuk melaksanakan ekonomi terencana.

Untuk mengembangkan ekonomi pasar disyaratkan eksistensi multi-sektor dari ekonomi.

Itu artinya bahwa transformasi dari ekonomi terencana terdahulu menjadi suatu ekonomi pasar adalah salah satu dari dua jenis ekonomi publik, maksudnya ekonomi milik-negara dan ekonomi kolektif, menjadi multi-sektor dari ekonomi.

Untuk mencapai tujuan ini, negara-negara sosialis hanya butuh penghapusan ekonomi terencana  yang dilaksanakan pada ekonomi kolektif.

Berhubung ekonomi kolektif adalah sekadar suatu hasil dari aturan yang bersifat diperintahkan (mandatory—Red DK), ia akan secara cepat terdisintegrasi dan tertransformasi menjadi ekonomi individual, ekonomi kapitalis atau ekonomi kolektif yang riil independen, begitu bebas dari kontrol ekonomi terencana.

Jadi untuk kontinu melaksanakan ekonomi terencana pada ekonomi milik-negara tidak menghambat munculnya ekonomi multi-sektor.

Saat menempatkan dirinya pada ekonomi pasar, aktivitas ekonomi milik-negara niscaya dibatasi oleh hukum nilai, dan perlu mengambil untung sebagai tujuan utama.

Apakah ekonomi milik-negara dapat kontinu melaksanakan suatu ekonomi terencana di bawah keadaan ekonomi pasar?

Di sini kita perlu menekankan bahwa ekonomi milik-negara yang menempatkan diri pada sebuah ekonomi pasar adalah sebagai suatu keseluruhan, tidak pada setiap perusahaan sebagai bagian komponennya.

Meski ekonomi milik-negara adalah suatu bagian dari ekonomi pasar yang terpadu, hal ini tidak menghambat pelaksanaan suatu ekonomi terencana dalam perusahaan-perusahaan yang dimilikinya.

Ia akan membuat setiap perusahaan memproduksi sesuai rencana terpadunya, itu berarti, setiap perusahaan tidak dapat mengatur sendiri produksinya sesuai hukum nilai yang secara spontan berdampak.

Eksistensi dan pengembangan ekonomi milik-negara di negara-negara sosialis dipertahankan hanya oleh ekonomi terencana, untuk itu ekonomi kepemilikan publik didasarkan pada produksi yang tersosialisasikan dalam skala-besar.

Bila negara-negara sosialis menanggalkan pelaksanaan ekonomi terencana pada ekonomi milik-negara dan mendorong setiap perusahaan ke pasar selama transformasi dari ekonomi terencana yang terdahulu ke ekonomi pasar, ekonomi milik-negara akan tak terelakkan tertransformasi menjadi ekonomi kapitalis.

Ekonomi milik-negara adalah berdasarkan kesadaran untuk menuju sosialisme yang digambarkan Marx.

Ekonomi individual bisa mau atau tidak untuk bergerak langsung ke sosialisme.

Ekonomi kapitalis tidak bisa bergerak ke sosialisme secara spontan dan niscaya melawan sosialisme. Jika hanya ekonomi milik-negara yang menduduki posisi terdepan dalam keseluruhan ekonomi pasar, akan memungkinkan  negeri-negeri sosialis mendesak suatu orientasi sosialis bagi seluruh masyarakat dan mentransformasikan sektor ekonomi kapitalis, ketika ia  kehilangan alasan untuk eksistensi, ke dalam ekonomi sosialis.

3. Mengapa Negara-Negara Kapitalis Maju Seperti Amerika Serikat Tidak Bisa Bergerak Menuju Sosialisme Melalui Ekonomi Pasar?

Runtuhnya sosialisme di Uni Soviet dan Eropa Timur membuat beberapa sarjana kiri di Barat percaya bahwa hanya melalui ekonomi pasar negeri-negeri kapitalis maju seperti Amerika Serikat dapat bergerak menuju sosialisme (karena itu mereka disebut kaum sosialis pasar). Saya tidak setuju dengan mereka.

Apa akar kausa (sebab yang menimbulkan suatu kejadian—Red DK/Badudu, 2005) yang mengarah ke kegagalan sosialisme di Uni Soviet ?

Jawaban kaum sosialis pasar ialah bahwa mereka itu (Uni Soviet—Red DK) mempraktikkan ekonomi perencanaan pusat (central planning economy—Red DK).

Dari sini mereka mendeduksi lebih lanjut kesimpulan bahwa sosialisme pasar “adalah satu-satunya bentuk sosialisme, yakni pada tahap sekarang pembangunan manusia, baik yang layak (viable—Red DK) maupun yang diinginkan (desireable—Red DK).

Bentuk-bentuk nirpasar sosialisme bisa salah satu, secara ekonomi tak layak atau secara normatif tidak diinginkan, kerap kali malah keduanya sekaligus. (David Schweickart, Market Socialism – The Debate among Socialists, Routledge, 1998, hlm 10; tajuk tidak dibahasaindonesiakan—Red DK)

Tidak diragukan lagi, benar bahwa kegagalan sosialisme di Uni Soviet dan Eropa Timur erat kaitannya dengan ekonomi perencanaan pusat mereka.

Tapi bagaimana pun, inti dari masalah ini tidak terletak pada fakta ini yang ditekankan oleh kaum sosialis pasar, tetapi pada apakah proposisi mereka dapat disimpulkan dari fakta ini.

Melalui analisis yang cermat kita akan menemukan bahwa proposisi mereka, berbicara secara logis, sama sekali tidak dapat dibenarkan .

Pertama, ekonomi perencanaan pusat yang dipraktikkan di Uni Soviet dan Eropa Timur adalah yang tidak dibayangkan oleh Marx, dan karena itu kegagalan terdahulu tidak dapat membuktikan bahwa yang belakangan, juga pasti akan gagal.

Marx menekankan berkali-kali bahwa pengandaian membangun sebuah ekonomi perencanaan adalah pengembangan penuh sebuah ekonomi pasar. Apakah pengandaian tersebut  terpenuhi di Uni Soviet ketika mereka mendirikan ekonomi perencanaannya?

Hal ini jelas tidak. Karena ekonomi perencanaan yang dipraktikkan di Uni Soviet secara total berbeda  dari apa yang dibayangkan oleh Marx, dan karena itu tidak dapat dibenarkan untuk menyatukan mereka bersama-sama dan menggunakan kegagalan terdahulu itu untuk mendeduksi bahwa yang belakangan, juga harus gagal .

Kedua, level tenaga-tenaga produktif Uni Soviet dan Eropa Timur berbeda dengan negara-negara kapitalis maju, dan karena itu, fakta bahwa yang terdahulu tidak bisa mempraktikkan ekonomi berencana yang dibayangkan oleh Marx tidak membuktikan bahwa negara-negara kapitalis maju tidak bisa melakukannya.

Level tenaga-tenaga produktif dari Uni Soviet relatif rendah saat mereka mendirikan ekonomi perencanaannya. Apa yang kompatibel dengan level tenaga-tenaga produktif pada saat itu bukanlah ekonomi perencanaan namun kenyataannya ekonomi pasar. Level tenaga-tenaga produktif dari negara-negara kapitalis maju jelas lebih tinggi dari pada Uni Soviet dan Eropa Timur.

Di negara-negara kapitalis maju, ekonomi pasar telah sepenuhnya dikembangkan dan telah menjadi belenggu atas pengembangan lebih lanjut dari tenaga-tenaga produktif.

Hal ini termanifestasikan dalam dirinya, di satu sisi, dalam segala macam masalah ekonomi dan sosial di negeri-negeri tersebut, seperti ketimpangan distribusi kekayaan, pengangguran, krisis ekonomi, pencemaran lingkungan, semua saja yang terkait dengan keberadaan ekonomi pasar, dan di sisi lain, dalam pengembangan beberapa elemen-elemen ekonomi nirpasar atau semipasar atau elemen-elemen sosial, seperti saham sektor publik, rencana-terpimpin negara, intervensi pemerintah dalam perekonomian, berbagai proyek kesejahteraan dan seterusnya.

Ini berarti bahwa negeri-negeri tersebut bagi sebagian besar memiliki prasyarat untuk mewujudkan perekonomian perencanaan dibayangkan oleh Marx, dan oleh karena itu, bagi mereka, masalah bagaimana untuk mewujudkan sosialisme adalah bukan bagaimana untuk melanjutkan dan mengembangkan ekonomi pasar, tapi bagaimana untuk menghapuskan ekonomi pasar dan membangun perekonomian perencanaan , selangkah demi selangkah .

ooOoo

Catatan Redaksi Dasar Kita

Pada akhir makalah tersebut dicantumkan data singkat Duan Zhongqiao:

Sekolah Filsafat Universitas Renmin Tiongkok, Jalan Zhonguancun No. 59, Dist. Haidan, Beijing, 100872. Tiongkok; duanzq@ruc.edu.cn

Dan pada setiap halaman dari makalah (format PDF) yang Redaksi acu itu serta data dari mesin pencari Google, dapat Redaksi sebutkan bahwa makalah tersebut disampaikan pada:

3rd International Conference on the Works of Karl Marx and the Challenges of the 21st Century, 3-6 Mei 2006, Havana, Kuba.

Tinggalkan komentar