Pernyataan-Pernyataan Tajam Mandela yang Jarang Dikutip di Media Arus Utama

 

Sumber: RT/Russia Today, alamat  http://rt.com/news/mandela-sharp-quotes-media-860/

Waktu publikasi: 6 Desember 2013, Pk 21.58

Waktu sunting: 7 Desember 2013, Pk 18.21

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

.

Nelson Mandela (Reuters)

Saat dunia mengenang warisan Nelson Mandela sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan dan ikon antiapartheid, ia juga (ternyata—Red DK) sangat skeptis terhadap kekuatan Amerika, invasi Irak, dan adalah seorang pendukung kunci Organisasi Pembebasan Palestina  (PLO Palestinian Liberation Organization—Red DK).

Berikut adalah tujuh sitiran (cetak tebal dari kami—Red DK) pemimpin ini yang kecil kemungkinannya akan dipublikasikan ketika kehidupannya dihormati dan kematiannya diperingati di media arus utama.

Sebelum invasi AS ke Irak,  Mandela mengecam tindakan AS dalam sebuah pidato yang disampaikan pada Forum Perempuan Internasional (International Women’s Forum—Red DK) di Johannesburg, (beliau—Red DK) menyatakan bahwa motif utama mantan Presiden George W. Bush adalah ‘minyak ‘, sambil menambahkan bahwa Bush merusak PBB .

“Jika ada negara yang telah melakukan kekejaman tak terbayangkan di dunia, itu adalah Amerika Serikat. Mereka tidak peduli terhadap umat manusia,” ujar Mandela.

Mandela tidak menahan diri dari membuat pernyataan yang menghantam keras melawan Amerika Serikat, dan berulang kali berbicara menentang prospek negara tersebut menginvasi Irak. Waktu AS menyiapkan aksi massal pada 2002, Mandela mengatakan kepada Newsweek :

“Jika Anda melihat hal-hal tersebut , Anda akan sampai pada kesimpulan bahwa sikap Amerika Serikat merupakan ancaman bagi perdamaian dunia. “

Mandela adalah pendukung lama dari Organisasi Pembebasan Palestina dan pernah berbicara kepada para reporter pada 1999, di mana ia setuju untuk menjadi mediator politik antara Israel dan para tetangganya .

“Israel harus menarik diri dari semua daerah yang dimenangkan dari orang-orang Arab pada 1967, dan secara khusus Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Dataran Tinggi Golan, dari Lebanon selatan dan dari Tepi Barat,” pernyataan Mandela, menurut Suzanne Belling dari Kantor Berita Jewish Telegraph .

Mandela bertemu dengan Fidel Castro pada 1991, menyampakan pidato di sisinya bertajuk “Betapa Jauhnya Kami Para Budak Datang.”

Negara itu sedang memeringati 38 tahun penyerbuan (Barak—Red DK) Moncada (menandai awal revolusi Kuba pada 26 Juli 1953 berujung jatuhnya rezim Fulgencio Batista pada 1 Januari 1959—Red DK/wikipedia), dan Mandela memuji ‘tempat khusus ‘ Kuba di hati rakyat Afrika, revolusinya, betapa pun jauh negeri itu.

“Sejak hari-hari awal, Revolusi Kuba juga telah menjadi sumber inspirasi bagi semua orang yang mencintai kebebasan. Kami mengagumi pengorbanan rakyat Kuba dalam memertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka menghadapi kampanye yang dirancang imperialis secara keji untuk menghancurkan pencapaian impresif yang dihasilkan Revolusi Kuba … Hidup Revolusi Kuba. Hidup Kamerad Fidel Castro.”

Mandela mendesak untuk mengakhiri sanksi-sanksi PBB yang keras dikenakan atas Libia pada 1997, dan berjanji dukungannya bagi pemimpin Libia Muammar Kadafi, yang adalah seorang pendukung lamanya.

“Ini adalah tugas kita untuk memberikan dukungan kepada sobat pemimpin … terutama dalam hal sanksi-sanksi yang tidak hanya menghantam beliau, mereka  menghantam para massa rakyat bersahaja … para saudara lelaki dan perempuan Afrika kita,” ucap Mandela .

Pada Hari Solidaritas Internasional (International Day of Solidarity—Red DK) dengan Rakyat Palestina, pada 4 Desember 1999, Mandela membentuk sebuah kelompok “sebagai orang Afrika Selatan, tamu Palestina dan sebagai kaum humanis, untuk mengungkapkan solidaritas kami dengan rakyat Palestina.”

Dalam pidato tersebut, ia menyerukan agar api metaforis dari solidaritas, keadilan, dan kebebasan tetap menyala.

“PBB mengambil sikap yang kuat terhadap apartheid, dan selama bertahun-tahun konsensus internasional dibangun, yang membantu untuk mengakhiri sistem bengis ini. Tapi kita tahu betul bahwa kebebasan kita tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina.

ooOoo

Tinggalkan komentar