CIA Akhirnya Mengakui Mendalangi Kudeta Iran 1953

.

Sumber: RT/Russia Today, alamat http://rt.com/usa/iran-coup-cia-operation-647/

Dipublikasi: 19 Agustus 2013, Pk 11.30

Disunting: 20 Agustus 2013, Pk 12.42

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

.

Demonstrasi monarkis di pusat kota Teheran, 26 Agustus 1953. (Foto AFP)

Para demonstran monarkis di pusat kota Teheran, 26 Agustus 1953. (Foto AFP)

.

Pada peringatan ke-60 kudeta militer (19 Agustus—Red)1953 di Iran yang menggulingkan pemerintah nasionalis radikal Mohammad Mossadegh, AS memiliki dokumen dideklasifikasi (deklasifikasi bermakna hal membuat sesuatu yang dirahasiakan menjadi sesuatu yang begitu atau sama sekali tidak bersifat rahasia lagi—Red/Badudu, 2005) merinci bagaimana operasi rahasia CIA membawa Shah (“Raja” dalam bahasa Persia untuk sistem monarki Iran—Red/ wikipedia) negeri itu kembali berkuasa.

“Keterlibatan Amerika dan Inggris dalam penggulingan Mossadegh telah lama diketahui publik, tetapi pengeposan saat ini (today’s posting—Red) mencakup (includes, dimaknai menjadi bagian—Red/The Free Dictionary by Farlex) dalam apa yang terpercayai (dari—Red) pengakuan formal pertama CIA bahwa badan tersebut membantu untuk merencanakan dan melaksanakan kudeta,”  National Security Archive (NAS—Red) AS mengatakan.

Publikasi (publication—Red) pada Senin (19/8/2013—Red) di bawah US Freedom of Information Act hadir sebagai sesuatu yang mengejutkan, karena sebagian besar bahan dan catatan kudeta 1953 diyakini telah dihancurkan oleh CIA, aku Arsip tersebut. CIA mengatakan waktu itu bahwa lantaran “penyimpanan terlalu penuh.”

Dokumen baru-terungkap itu mendeklasifikasi (declassify—Red) dokumen-dokumen tentang operasi TPAJAX dari CIA yang mengupayakan perubahan rezim di Iran melalui penyuapan para politisi, para perwira tinggi pertahanan keamanan Iran, dan propaganda masif anti-Mossadegh yang membantu menghasut pemberontakan publik pada 1953.

Mohammad Mossadegh (Foto dari wikipedia.org).

Mohammad Mossadegh (Foto dari wikipedia.org)

Di antara dokumen-dokumen dideklasifikasi itu ada beberapa contoh propaganda CIA yang menunjukkan meremehkan PM (Perdana Menteri—Red) Iran Mossadegh.

“Risalah propaganda ini menuduh Perdana Menteri berpura-pura menjadi ‘penyelamat Iran dan menuduh bahwa ia malah membangun besar-besaran aparat mata-mata yang ia telah latih di hampir setiap sektor masyarakat, mulai dari tentara, surat kabar hingga para pemimpin politik dan agama,” aku Arsip tersebut.

“Membuat heboh citra aliansi pentingnya (his purported alliance—Red) dengan ‘membunuh Qashqai Khan’ dan kaum Bolshevik, sang penulis menuduh: ‘Apakah ini cara Anda menyelamatkan Iran, Mossadegh? Kami tahu apa yang Anda ingin selamatkan. Anda ingin menyelamatkan kediktatoran Mossadegh di Iran! ‘ ”

Pada April 1951 para warga Iran memilih secara demokratis ketua dari partai Front Nasional, Dr Mohammad Mossadegh, sebagai perdana menteri.

Mossadegh bergerak cepat menasionalisasi aset-aset  Anglo-Iranian Oil Company (pendahulu BP {British Petroleum—Red} sekarang) sebuah langkah yang membawa pemerintahnya ke dalam konfrontasi dengan Inggris dan AS.

Intelijen militer Inggris MI6 kemudian bekerja sama dengan CIA dan merencanakan, mengelaborasikan, serta melaksanakan kudeta yang menggulingkan Mossadegh pada Agustus 1953 dan mengembalikan Shah Mohammad Reza Pahlevi ke tampuk kekuasaan.

Percobaan kudeta pertama gagal setelah Mossadegh mendapat angin dari konspirasi (pro-Mossadegh?—Red), tapi badan-badan intelijen Amerika dan Inggris di Iran kemudian mengimprovisasi kudeta tahap kedua, menarik serempak pasukan pro-Shah dan mengorganisasikan protes massa pada 19 Agustus 1953.

Protes ini segera didukung oleh tentara dan polisi. Rumah Mossadegh hancur setelah serangan berkepanjangan oleh pasukan prokudeta berikut beberapa tank.

Para monarkis Iran, 27 Agustus 1953 (Foto AFP)

Para monarkis Iran, 27 Agustus 1953 (Foto AFP)

Mossadegh diganti dengan jenderal Iran Fazlollah Zahedi, yang dipilih oleh MI6 dan CIA.

Mossaddegh kemudian dijatuhi hukuman mati, tetapi Shah tak pernah berani untuk melaksanakan hukuman tersebut. Mossadegh meninggal di kediamannya di dekat Teheran pada 1967.

Diktator pro-Barat Shah berlangsung selama 27 tahun dan berakhir dengan Revolusi Islam 1979, yang membuka jalan bagi Iran hari ini, di mana sentimen anti-Amerika tetap kuat.

Kudeta 1953 masih memberikan bayangan panjang atas hubungan Iran-AS.

Dokumen-dokumen dideklasifikasi berasal dari laporan sementara, yang disebut “The Battle for Iran,” disiapkan oleh sejarawan intern CIA pada pertengahan 1970-an.

Sejarawan tersebut menulis: “Kudeta militer ([T]he military coup—Red) yang menggulingkan Mossadegh dan kabinet Front Nasional itu dilakukan di bawah arahan CIA sebagai tindakan kebijakan luar negeri AS.” Laporan itu juga menyebutkan bahwa penguasa AS (US establishment—Red) menjadi khawatir bahwa Iran bisa “terbuka untuk agresi Soviet,” dan karena itu diprakarsai Operasi TPAJAX, yang akhirnya menjadi bagian Amerika dari kerja sama AS-Inggris ‘Operasi Ajax’, yang membawa Shah berkuasa.

”Agresi” yang disebutkan oleh sejarawan CIA itu, kemungkinan mengacu pada intervensi Uni Soviet di Iran selama Perang Dunia II, ketika perjanjian URSS (Uni Republik Sosialis Soviet—Red)-Iran yang ditandatangani pada 1940 memungkinkan Moskow untuk membangun preskriptif (bersifat menentukan sesuai dengan yang sudah ditetapkan—Red/Badudu, 2005) militer di Iran bila terjadi ancaman terhadap perbatasan Uni Soviet.

Moskow memakai perjanjian ini untuk digunakan selama Perang Dunia II dan menduduki sebagian dari Iran pada 1941-1945.

Shah Iran Mohammed Reza Pahlavi (1974) (Foto AFP)

Shah Iran Mohammed Reza Pahlavi (1974) (Foto AFP)

National Security Archive (Arsip Keamanan Nasional—Red) mengatakan bahwa sementara “menyambut keputusan CIA untuk membuat bahan-bahan ini tersedia, pengeposan saat ini menunjukkan dengan jelas bahwa bahan-bahan ini bisa saja aman diklasifikasikan bertahun-tahun yang lalu tanpa risiko merusak terhadap keamanan nasional.

Meskipun setidaknya dua Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Barack Obama, telah secara terbuka mengakui peran AS dalam kudeta Iran, badan intelijen di Washington selalu enggan mengakui keterlibatan langsung dalam kudeta 1953.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, CIA mengumumkan “kebijakan keterbukaan” dan membuat komitmen untuk mendeklasifikasi beberapa dokumen mengenai operasi-operasi rahasia Perang Dingin, termasuk kudeta di Iran, oleh intelijen AS.

Tiga direktur CIA berturut-turut—Robert M. Gates, R. James Woolsey, dan John M. Deutch—berjanji untuk mempublikasikan dokumen-dokumen (dimaksud—Red), tapi tidak ada yang disampaikan.

Deputi direktur Arsip (Keamanan Nasional—Red) Malcolm Byrne mengimbau komunitas intelijen AS “untuk membuat catatan yang tersisa pada periode kudeta tersebut tersedia sepenuhnya.”

Tidak ada lagi alasan yang patut untuk menjaga rahasia tentang suatu episode penting semacam itu dalam masa lalu kita. Fakta-fakta dasar secara luas dikenal setiap anak sekolah di Iran. Memasung detail hanya mendistorsi sejarah, dan merupakan masukan pada penciptaan mitos di segenap sisi,” ujar Byrne.

.
ooOoo

Tinggalkan komentar