Terungkap: CIA Diam-diam Beroperasi di Perbatasan Suriah Memasok Senjata untuk Para Pemberontak

.

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita dari Russia Today di bawah tajuk  Revealed: CIA secretly operates on Syrian border, supplies arms to rebels dipubliksikan pada 21 Juni 2012 pk 16.10 beralamat

http://www.rt.com/news/cia-officers-turkey-syria-378/

merujuk pada warita yang sama di blog kamerad BJ Murphy The prison gates are open … beralamat

http://redantliberationarmy.wordpress.com/2012/06/22/revealed-cia-secretly-operates-on-syrian-border-supplies-arms-to-rebels/

 .

Operatif (bersifat operasi—Red/Badudu, 2005) dinas rahasia Amerika mendistribusikan senapan-senapan serbu, peluncur-peluncur roket anti tank dan amunisi lainnya yang ilegal untuk oposisi Suriah, New York Times(NYT—Red) melaporkan. Lamun lantaran beberapa kaum pemberontak tertaut dengan Al Qaeda, tugas CIA tersebut rawan.

Para anggota Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army—Red) berjalan menenteng RPG (roket peluncur granat; rocket-propelled grenade—Red) di Bab Al Hawa di perbatasan Idlib, dekat perbatasan Suriah-Turki (Reuters/Str—Red).

Koran itu melaporkan bahwa dalam minggu-minggu ini, para perwira yang bermarkas di tenggara Turki telah menyelia (mengawasi—Red) aliran senjata illegal ke sejumlah faksi oposisi yang siap untuk melawan rezim Presiden Bashar Assad.

Satu-satunya masalah, beberapa kelompok pemberontak memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi teroris semisal Al Qaeda, sehingga misi CIA harus berhati-hati agar tidak salah dalam memersenjatai kelompok yang terbukti teroris.

Senjata dan amunisi dibawa ke Suriah terutama melewati perbatasan Turki dengan bantuan jaringan Ikhwanul Muslim Suriah (Syria Muslim Brotherhood—Red) dan kelompok-kelompok lainnya, laporan itu menyebutkan. Biayanya ditanggung bersama oleh Turki, Arab Saudi, dan Qatar.

Sumber NYT, seorang perwira Arab yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa perwira-perwira Amerika juga mengumpulkan informasi mengenai kelompok-kelompok oposisi Suriah dan merekrut para informan di antara jajaran mereka. Sumber itu menyebutkan pemerintahan Obama sedang memertimbangkan untuk berbagi data intelijennya, sepertii citra satelit dan informasi detail atas lokasi dan manuver pasukan Suriah.

Menurut sumber itu, operatif CIA mungkin membantu para pemberontak dengan mengorganisasikan suatu organisasi intelijen yang belum sempurna. Lamun, agen-agen CIA dilaporkan tidak menginjakkan kakinya di tanah Suriah.

Sementara tampaknya, memasok oposisi Suriah dengan senjata, Amerika ingin melihat sekutu Suriah Rusia agar pertama-tama menghentikan memasok senjata untuk rezim Presiden Bashar Assad. Washington menyatakan keprihatinannya dengan helikopter-helikopter serbu Mi-25 yang dirawat oleh Rusia (klik Russia performing maintenance of Syrian Mi-25 —Red/RT).

Moskow tetap membantah memasok Damaskus dengan persenjataan serbu jenis apapun yang dapat digunakan melawan para pemberontak.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negaranya hanya memasok Suriah dengan kemampuan untuk pertahanan (klik supplied Syria with defensive capabilities—Red/RT) seperti sistem rudal anti udara.

Rusia tidak melanggar satu pun sanksi internasional terhadap Suriah (maksudnya seperti sanksi ekonomi dari Uni Eropa—Red), dan Moskow menyatakan tidak akan menghentikan kerja sama militer dengan Suriah. (klik declared it will not cease military cooperation—Red/RT)

Sebelum laporan tentang para perwira CIA yang beroperasi di perbatasan Turki itu, pemerintahan Obama memaklumkan kebijakan atas Suriah yang berpusat pada bantuan  diplomasi dan kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri (AS—Red) dilaporkan mengalokasi $ 15 juta untuk pasokan medis dan peralatan komunikasi bagi kelompok-kelompok oposisi bersenjata di Suriah.

Sementara itu kelihatannya Pentagon sedang memertimbangkan berbagai opsi untuk campur tangan dalam konflik Suriah (klik various options for interference in the Syrian conflict—Red/RT), termasuk memerlakukan zona bebas terbang atas seluruh negara (Suriah—Red), seperti yang dilakukan di Libia setahun lalu.

Para jenderal Amerika dan Israel juga memertimbangkan pengamanan dugaan penimbunan senjata kimia (klik alleged stockpiles of Syrian chemical weapons—Red/RT) yang nyata-nyata keberadaannya tidak terbukti.

Satu tanggapan »

  1. Amerika di mana pun jadi biang masalah…

    Redaksi Dasar Kita

    Terima kasih gantinaharmaen, sudah mampir dan meninggalkan sebuah komentar: singkat, padat lamun sangat mengena.

    Maksud kami, bahkan di blog BJ Murphy The prison gates are open … yang kami acu dalam warita ini, ada sebuah halaman khusus diberi tajuk US Intervention.

    Murphy yang mengutip buku William Blum Killing Hope: US Military and CIA Interventions Since World War II menurunkan daftar berisi 55 intervensi Amerika di berbagai belahan dunia—termasuk Indonesia, tentu saja.

    Murphy juga menambahkan bahwa daftar Blum itu belum termasuk intervensi di Amerika Latin yang berjumlah 50-an lebih.

    Dan hemat kami, juga belum termasuk intervensi NDI-nya Madeleine Albright, mantan Menteri Luar Negeri AS, saat kelahiran UUD 2002/niramendemen UUD 1945/diametral Pancasila/neoliberalis-kapitalistis/absurd: cacat hukum tapi tetap diacu. Hal yang secara panjang lebar dibahas dalam buku tentang Amin Arjoso, 2010 —yang sudah Redaksi singgung dalam risalah bersambung Pancasila Masuk Kotak (simak hlm 21a blog ini).

    Indonesia yang karut-marut hari-hari ini hemat kami sulit dipungkiri berhulu, pinjam Anda, “biang masalah” itu.

    Salah satu alasan sangat masuk akal untuk berseberangan (secara cerdas) dengan pemerintah Washington (bukan rakyat Amerika, tentunya)—sebelum kita memiliki posisi tawar sekuat Beijing atau Moskwa, misalnya.

    Salam hangat

    Suka

Tinggalkan komentar