PECAH¹ (BREAKING)!

¹Pecah: tersiar (tentang kabar, rahasia) 

.

Ahok Batal Ikut Pilkada Jika Ada Parpol Mundur

.

Selengkapnya/simak: KompasTV, Kamis, 11 Agustus 2016 | 00:29 WIB

.

ooOoo

.

PECAH¹ (BREAKING)!

¹Pecah: tersiar (tentang kabar, rahasia) 

.

[…] kini Ahok telah memutuskan maju melalui jalur partai politik dengan dukungan tiga partai politik. Yakni Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Ia batal maju melalui jalur perseorangan. Meski sudah diusung tiga partai politik, ia tak menutup kemungkinan menerima partai politik lainnya, termasuk PDI-P. […]

.

Selengkapnya/simak: Kompas.com, Kamis, 28 juli 2016 | 07:02 WIB

Ahok: Jujur, Banyak Senior PDI-P yang Kumpulkan KTP ke “Teman Ahok”

.

ooOoo

.

PECAH¹ (BREAKING)!

¹Pecah: tersiar (tentang kabar, rahasia) 

.

‘anda mau saya jadi gubernur atau tidak gitu?’

Kalau anda (Teman Ahok) berniat saya jadi gubernur, anda mau tempuh jalan susah apa jalan mudah?” kata Ahok.

.

[…]

.

“Kalau jalan perseorangan, saya mesti tandatangan puluhan ribu (formulir). Kalau (maju) pakai partai, saya cuma butuh tiga materai. Nah kamu mau tempuh yang mana,”

.

Selengkapnya/sumber: Kompas.com, Jumat, 17 Juni 2016 | 15:22 WIB

“Ahok: Jika ‘Teman Ahok’ Mau Saya Jadi Gubernur, Pilih Jalan Susah atau Jalan Mudah?”

.

Atau simak/klik hlm 74e untuk Catatan Redaksi Dasar Kita

.

ooOoo

 

.1 Juta  Kopi KTP: 20-26 Juni 2016

(Revisi per 11 Juni 2016)

.

Jadi, selama total 10 hari (24 Mei – 3 Juni 2016, lihat bawah) kopi KTP yang terkumpul:

928.800 – 884.816 = 43.984  atau rata-rata per hari:  (43.984/10) = 4.398 kopi KTP (dibulatkan ke bawah).

Jumlah pengumpulan per hari yang tidak berbeda secara mencolok dengan perhitungan awal kami (akhir Agustus 2015) yaitu: 3.176 kopi KTP per hari (lihat bawah).

Kedua jumlah rata-rata per hari di atas yang lebih “realistis” ketimbang rata-rata per hari dalam 5 minggu pasca-Ahok-Heru/pengumpulan ulang yang cukup mencolok, yaitu:

 14.843 kopi KTP (lihat bawah).

Sehingga, bila kita pilih kedua jumlah rata-rata per hari di atas yaitu: 3.176 kopi KTP (sebagai “pesmistis”) dan 4.398 kopi KTP (sebagai “optimistis”), maka secara matematis sederhana, untuk mencapai pengumpulan sebesar  1 juta kopi KTP, dibutuhkan jumlah hari sejak 3 Juni 2016:

(1 juta – 928.800) / 3.176 = 71.200 / 3.176 = 23 hari (dibulatkan ke atas) — “pesimistis”

(1 juta – 928.800) / 4.398 = 71.200 / 4.398 = 17 hari (dibulatkan ke atas) — “optimistis”

Artinya sekitar tanggal-tanggal berikut:

20-26 Juni 2016 diprediksi terkumpul 1 Juta kopi KTP

.

ooOoo

.

Lamun,  pertama,  pencapaian itu –dengan data terbarui pengumpulan kopi KTP periode 3/6 — 11/6 mencapai 5.000-an  kopi KTP per hari — bisa saja 1 juta kopi KTP itu terjadi di bawah tanggal 20/6.  

Kedua, ‘ribet-ribet’ kami dengan prediksi lewat hitungan rerata matematis sederhana hasil kerja keras Teman Ahok ini, hanya punya 1 tujuan sederhana idem Teman Ahok:

is].

AHOK ALIAS BASUKI TJAHAJA PURNAMA, DKI-1  2017!

.

Dengan alasan sederhana idem atau setidaknya paralel Teman Ahok:

Ahok jaminan Jakarta mengorbit matahari  

bukan nalar tak bernalar ala era pra-Copernicus!

(Silakan simak/klik hlm 27a)

.

Kalimat lain untuk “on-track proses kembali ke jati diri” yang sudah ditegakkan oleh Jokowi-JK lewat “Jalan Ideologis Trisakti-Gotong Royong” .  

.

ooOoo

.

1.000.000

Selamat pagi Teman2. Hari ini kita akan secara resmi mengumumkan tercapainya 1 Juta KTP Ahok-Heru

Teman Ahok, 19 Juni 2016

.

996.516

Teman Ahok, 17 Juni 2016

.

994.382

Teman Ahok, 16 Juni 2016

.

981.245

Media Indonesia, 14 Juni 2016

.

976.478

Teman Ahok, 12 Juni 2016

.

971.257

Teman Ahok, 11 Juni 2016

.

966.115

ObssesionNews/Teman Ahok, 10 Juni 2016

.

955.978

Teman Ahok, 8 Juni 2016

.

945.894

Teman Ahok, 6 Juni 2016

.

928.800

Kompas, 3 Juni 2016

913.747

Kompas, 31 Mei 2016

900.282

Tribunnews.com, 30 Mei 2016

884.816

Teman Ahok, 24 Mei 2016

.

ooOoo

Laporan Terbarui “KTP untuk Ahok” (Teman Ahok Progress Report)

.

115.425* 

(Teman Ahok, 23 Agustus 2015)

Sudah Sekitar 11,5 % dari Target: 1 juta KTP pada Juli 2016

=<>=

77.983 (14/8)——106.334 (21/8)——110.615 (22/8)

51.880 (3/8)——53.879 (4/8)——59.576 (7/8)——69.792 (11/8)——71.978 (12/8)——75.197 (13/8)

.

ooOoo

∗Sehingga, pada data terbarui (update) progres jumlah pengumpulan KTP oleh Teman Ahok, kami Redaksi Dasar Kita, menghentikan sementara pewartaan progres jumlah KTP terkumpul pada periode 3-23 Agustus 2015 (yang kami gunakan untuk “prediksi kasar” bahwa pada Juli 2016 “Teman Ahok” bakal melebihi target yakni 1.048.080 KTP DKI — lihat bawah).

Dengan alasan, menunggu kepastian Bang Ahok sendiri apakah memilih jalur parpol atau jalur independen, termasuk sikapnya terhadap “Teman Ahok”.

Dalam artian, kami tidak ingin terlibat pada masalah yang (mungkin) timbul dari relasi politik antara Bang Ahok dengan “Teman Ahok”. KTP dan suara kami, Redaksi Dasar Kita, akan diberikan pada tujuan semula: “Ahok untuk Pilkada DKI 2017”.  Selengkapnya simak hlm 59.

Terkait, simak argumen singkat kami dalam mendukung Ahok untuk Pilkada DKI 2017 — hlm 59.

Tetapi, per 7 Maret 2015 …

Terbarui: 

.

Ahok: Sekarang Saya Putuskan Ikut “Teman Ahok”

.

.

Sehingga menjadi jelas sejak 7 Maret 2015, Bang Ahok memilih jalur independen atau jalur nonparpol bersama “Teman Ahok” — dan Heru Budi Hartono sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta (simak: Usai Dipinang Ahok, Heru Budi Banjir Dukungan)

Dengan demikian jelaslah pula bagi kami:

AHOK-HERU UNTUK DKI-1-2 2017 

.

ooOoo

.

Ayo Kumpulkan Ulang KTP untuk Ahok-Heru

#Setahun Ahok Pimpin Jakarta

.
dk-59c-1-Terbarui Teman Ahok

KUMPULKAN KTP UNTUK AHOK-HERU

Teman-Teman Ahok semua,

Dengan pengumuman Ahok memastikan diri maju dari jalur Independen, maka kita harus memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Berbagai manuver politik dan hukum bisa saja dilakukan untuk menjegal Ahok. Setelah mempertimbangkan masukan dari kandidat, tokoh masyarakat, dan relawan di lapangan, maka kita bertekad untuk menutup semua celah hukum dan administratif.

Dan kita sampai kepada keputusan untuk MENGUMPULKAN ULANG KTP dengan formulir baru yang sudah tercetak nama Pasangan yaitu Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM sebagai Calon Gubernur dan Heru Budi Hartono, SE, MM, sebagai Calon Wakil Gubernur. Formulir Baru sudah tersedia di http://temanahok.com/ktpuntukahok, dan sudah tersedia di posko-posko dan booth Teman Ahok sejak hari selasa kemarin.

784.977 KTP yang sudah terkumpul tentu tidak sia-sia. Kita telah memperlihatkan bahwa masyarakat juga pemilik kekuasaan politik dan tidak bisa untuk diremehkan. Sekarang saatnya untuk membuktikan kembali, bahwa kita bisa mengusung Ahok-Heru sebagai sebuah pasangan peserta Pemilu. Dengan doa dan dukungan proaktif masyarakat kami yakin ini bisa terlaksana.

Ayo Kumpulkan KTP kita untuk Ahok-Heru

Bantu Teman Ahok menyebarkan berita ini.

FAQ (Pertanyaan yang sering ditanyakan) Seputar Pengumpulan KTP untuk Ahok-Heru
Info Pengumpulan KTP Ahok-Heru
Website Resmi : temanahok.com
twitter : @temanahok
instagram @temanahokofficial
Telepon : 021-7941658
HP : 0812 8699 9908 /0812 8699 9981

.

ooOoo

.

Yuk, Hitung Prediksi Pencapaian Jumlah Kopi KTP Teman Ahok pada Juli 2016

.
Berdasarkan Progres Jumlah Terkumpul Periode 3 s/d 23 Agustus 2015

.

Secara kebetulan ada 2 tren/grafik yang berbeda pertambahannya:

a) 10 hari pertama: 3/8 (51.880 kopi KTP) sampai 13/8 (75.197 kopi KTP) yakni sebesar: 75.197 – 51.880 = 23.317 kopi KTP.

Artinya per harinya rata-rata: 23.317/10 = 2.331 kopi KTP (dibulatkan ke bawah).

b) 10 hari kedua : 13/8 (75.197 kopi KTP) sampai 23/8 (115.425 kopi KTP) yakni sebesar: 115.425 – 75.197 = 40.228 kopi KTP.

Artinya per harinya rata-rata: 40.228/10 = 4.022 kopi KTP (dibulatkan ke bawah).

Bila kita asumsikan bahwa dalam 20 hari (3/8 s/d 23/8) kedua nilai rata-rata per hari ini “dijumlahkan dan dibagi dua” untuk mendapatkan prediksi rata-rata per hari jumlah KTP yang dapat dikumpulkan Teman Ahok, maka besarnya:

(2.331 + 4.022)/2 = 6.353/2 = 3.176 kopi KTP per hari.

Bila kita ambil per bulan rata-rata 30 hari saja, dan masih ada 11 bulan lagi sampai Juli 2016, maka Prediksi Pencapaian Jumlah Kopi KTP Teman Ahok pada Juli 2016:

(30 x 3.176) x 11 = 95.280 x 11 = 1.048.080 kopi KTP ….

.

Tentu saja perhitungan di atas adalah “prediksi kasar”. Namun sekaligus juga cukup “moderat”, artinya tidak terlalu “optimis” ataupun tidak terlalu “pesimis”.

Tapi lewat prediksi ini, kami semakin meyakini, seperti pernah diucapkan Bang Ahok sendiri, ” ‘Kalau saya kerja dengan baik di Jakarta selama tiga tahun ini, mau cari dukungan 500.000 KTP warga DKI juga tidak sulit saya kira,’ kata dia optimistis.” (Kompas, 17/3/2015)

Apalagi ini baru pada bulan perdana dari kerja “Teman Ahok” dan — seperti alasan kami di atas dalam menghentikan sementara pewartaan progres jumlah KTP terkumpul oleh “Teman Ahok” — Bang Ahok sendiri memang sama sekali belum “bekerja” — kecuali kerja nyata tak kenal lelah bagi warga DKI –, itupun apabila ia memilih jalur nonparpol.

Dan data terbarui seperti diwaritakan Kompas.com di atas, Bang Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama dengan menggandeng Heru Budi Hartono telah pastikan menempuh jalur independen/nonparpol untuk maju sebagai DKI-1-2 dalam Pilkada 2017 mendatang.

Dan sekaligus juga kami perlu tegaskan di sini bahwa menyoal “prediksi kasar” kami tetap meyakini, bahwa pada waktunya — entah pada Mei 2016 (jangan-jangan) bukan lagi pada Juli 2016 — dengan “kecepatan” 3.000-an kopi KTP per hari perolehan “Teman Ahok”, target akan sangat mungkin tercapai.

Artinya, kita juga mesti ingat bahwa persyaratan legal-formal sesuai keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) terkait (29/9/2015) yaitu 525.000 KTP. Teman Ahok justru mencari “aman” (baca: kalau bisa melebihi perolehan partai) melipatgandakan menjadi 1 juta kopi KTP — terlebih hemat kami di alam “demokrasi kriminal” (versi Rizal Ramli) ini. 

Di samping perkembangan terkini, dengan kebijakan Teman Ahok untuk mengumpulkan ulang kopi KTP seperti kami sitir dari situs Teman Ahok di atas, memang — setidaknya kami — harus akui bahwa ada “hambatan” baru dalam pencapaian target pengumpulan kopi KTP.  

Tetapi keyakinan kami Ahok-Heru bukan saja akan maju dalam Pilkada DKI 2017, malah kemenangan mereka tak terelakkan! 

Kemenangan Ahok-Heru lewat jalur nonparpol justru sebuah momentum, peluang bagi lahirnya partai alternatif yang keluar dari oligarki (pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu — KBBI daring) organisasi-organisasi politik yang merupakan kelanjutan dari orde baru alias era pasca-Kudeta Merangkak atas Soekarno.

Era ‘digenapi’-nya ‘Kesaktian Pancasila’ dengan konstitusi gadungan UUD 2002, konstitusi diametral UUD 1945, mengemuka dengan “pemilu langsung” itu, MPR bukan lagi locus of power pemberi mandat bagi Presiden/Mandataris MPR.

Ahok-Heru sejatinya menggelitik kita untuk menimbang ulang jati diri kita yang sudah direnda para founding father kita pada 18 Agustus 1945!

.

ooOoo

.

Dk-jun 2016-kandidat-Suryo Paloh

.

ooOoo

.

Golkar Bergabung, Ahok Kantongi 24 Kursi Dukungan dari Parpol

.

(Kompas.com, 10 Juni 2016)

.

ooOoo

.

“Saya sempat janjiin dia beli mobil, tetapi dia bilang beli mobil juga mahal. Dia lebih pilih naik kereta api,” ujar Ahok.

.

Anaknya lebih memilih naik kereta rel listrik (KRL) commuter line menuju kampusnya di Universitas Indonesia di Depok.

.

Ia lalu menceritakan ucapan almarhum ayahnya tentang anak-anak di kampung halamannya, Belitung, yang sebenarnya pintar-pintar, tetapi tak cukup beruntung karena lahir dari keluarga tidak mampu.

“Bapak saya sering bilang ke saya, ‘Di kampung banyak anak yang pintar, tetapi sayang mereka bukan anak saya. Kalau mereka punya kesempatan sekolah kayak kamu, dia akan lebih hebat dari kamu’. Maka dari itu, saya ingin sekali di Jakarta anak-anaknya punya kesempatan seperti anak saya,” kata Ahok.

.

(Kompas.com, Senin, 6/6/2016, “Ahok Bercerita, Anaknya Tolak Dibelikan Mobil dan Tak Mau Kuliah di Luar Negeri”)

.

ooOoo

 ..

“Pak Ahok masih untung bisa ketemu anak istri meski harus pulang malam-malam. Kalau orang zaman dulu, berjuang, pulang belum tentu pulang. Belum tentu bisa lihat anak istri.”

“Jadi, mereka itu berjuang demi negara yang dicintai, kalau ini Pak Ahok belum ada apa-apanya ya. Kita harap semua masyarakat Indonesia mau belajar cinta negara kita ya supaya negara kita maju,” kata Buniarti.

.

(Kompas.com, Minggu, 13/3/2016, “Doa Ibunda untuk Ahok”)

.

ooOoo

.

” ‘Setelah selesai 2017, saya yakin mereka [Teman Ahok] akan dukung Partai Nasdem habis-habisan untuk 2019,’ ujar Ahok.”

.

(Kompas.com, Senin, 21 Maret 2016, “Ahok: Taruhannya Bukan Hanya Ahok Jadi Gubernur atau Tidak, tetapi 2019″)

.

ooOoo

.

Partai Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017

.

.

ooOoo

.

“Dalam situs web Teman Ahok, data KTP yang berhasil dikumpulkan per Senin pagi ini adalah 519.514.”

” ‘Batas minimalnya kan 532.213. Kalau dihitung rata-rata pendataan kami per hari, besok sudah melebihi batas yang disyaratkan,’ ujar Singgih.”

.

.

ooOoo

.

Yuk, Hitung Prediksi Pencapaian Jumlah Kopi KTP Teman Ahok pada 30 Mei 2016

.
Berdasarkan Progres Jumlah Terkumpul Periode 7 Maret s/d 11 April (5 minggu): 519.514 kopi KTP

.

Selama 5 minggu atau 35 hari terkumpul 519.514 kopi KTP

Berarti rata-rata dalam 1 hari: (519.514 / 35) = 14.843 kopi KTP (dibulatkan ke bawah)

Dari 11 April sampai 30 Mei 2016, atau selama 7 minggu (49 hari), diperkirakan mencapai:

49 x 14.843 = 727.307 kopi KTP

Sehingga total yang terkumpul sejak 7 Maret – 30 Mei 2016 kami prediksi:

519.514 + 727.307 = 1.246.821 kopi KTP

.

 1.246.821 kopi KTP

Satu tanggapan »

  1. Saya sih di Surabaya, kalau saya amati beberapa hari belakangan ini, surat suara [kopi KTP] untuk Ahok, kok berkisar 5.000-an saja, enggak seperti bulan lalu yang tembus di atas 7.500-an.

    Bagaimana ini bro, apakah sudah diantisipasi sebelumnya.

    Redaksi Dasar Kita

    Terima kasih Bung Eddy sudah mampir dan berkomentar bahkan jauh-jauh dari Surabaya ikut peduli pilkada DKI — menunjukkan keleluasan wawasan sebagai warga negeri akbar ini.

    Wah, kami meski pun pendukung berat Bang Ahok, soal antisipasi terus terang tidak ‘ikutan’. Sebagai pewarta warga kami lebih memilih ‘sokong/dongkrak greget’ pengumpulan kopi KTP DKI.

    Jadi bila mengomentari tengarai Bung Eddy menurunnya pengumpulan kopi KTP menjadi sekitar 5.000-an [per hari], dari sudut greget pengumpulan menurut kami seharusnya tak perlu dikuatirkan.

    Pasalnya, jumlah kopi KTP yang disyaratkan sudah terpenuhi (lihat atas). Bahkan dari situs Teman Ahok, per 9 Mei 2016 telah mencapai 786.464.

    Dari situs Teman Ahok pula mafhumlah kita ada beberapa alasan mengapa ditargetkan 1 juta kopi KTP. Salah satunya dimaksudkan Teman Ahok agar tidak “pas-pasan”. Yang bagi kami untuk antisipasi (formulir) kopi KTP yang bakal dinyatakan tidak sah — di negeri dengan, pinjam istilah Rizal Ramli, “demokrasi kriminal”.

    Untuk kami, Bang Ahok bukan saja pasti akan maju dari jalur independen, kemenangannya sebagai DKI-1 2017-2022 tak terelakkan!

    Untuk kami, perlawanan terhadap Ahok dari tokoh sekaliber Yusril Ihza Mahendra, misalnya, hakikatnya ketidaktulusan dalam menerima konstitusi 18/8/1945. Dengan segala maaf, tak ada urusannnya dengan kerinduan akan Jakarta apalagi RI yang hebat. Kepakaran seseorang bukanlah jaminan berpikir progresif. Jangan-jangan malah wawasannya tentang sebuah Indonesia, keteter dibanding Bung Eddy.

    Salam, juga untuk semua simpatisan Bang Ahok di Surabaya.

    Suka

Tinggalkan komentar