Warita/Risalah Sekilas Mancanegara 14 Agu ’13 .

Zimbabwe Memilih Kembali

Robert Mugabe Sebagai Presiden

 

FP-UNAZ Menyapu Pemilihan Parlemen

dengan Platform Tanah dan Kebebasan

.

Oleh Dave Schneider

 .

Sumber: http://www.fightbacknews.org/2013/8/3/zimbabwe-reelects-robert-mugabe-president

Mengacu: http://redantliberationarmy.wordpress.com/2013/08/03/zimbabwe-reelects-robert-mugabe-as-president/

Dibahasaindonesiakan oleh Redaksi Dasar Kita

.

3 Agustus 2013

Para pendukung FP-UNAZ melaju paling depan dalam pemilu.

Rapat umum para pendukung FP-UNAZ jelang pemilu Zimbabwe.

Meski jumlah suara resmi pada pemilu 31 Juli (2013—Red) masih dalam penghitungan, rakyat Zimbabwe tak tertahankan dalam memilih kembali Presiden Robert Mugabe untuk lima tahun berikutnya.

Partai Mugabe, Front Patriotis-Uni Nasional Afrika Zimbabwe (FP-UNAZ/ZANU-PF Zimbabwe Africa National Union-Patriotic Front—Red), juga menang telak dalam pemilihan parlemen, memberikan keuntungan dan memerkuat mayoritas mereka.

Meski klaim oleh lawan Mugabe, Morgan Tsvangirai dari Gerakan untuk Perubahan Demokratis (GPD/MDC Movement for Democratic Change—Red), bahwa pemilu (pemilihan umum—Red) berlangsung curang, pemantau dari Uni Afrika menyebut pemilu tersebut “damai, tertib, bebas dan adil.”

Kemenangan Mugabe merupakan mandat bagi manifesto FP-UNAZ, yang menuntut lebih dari $ 1,8 trilyun aset pertambangan yang menganggur dan $ 7,3 miliar aset milik asing yang akan diserahkan kepada Zimbabwe.

Para pemilih pun demikian dalam mendukung rencana FP-UNAZ bagi “pendidikan untuk semua,” “perumahan untuk semua,” serta kesetaraan gender “melalui undang-undang, program pemberdayaan dan promosi perempuan pada sektor-sektor dan posisi-posisi yang sebelumnya dipegang hanya oleh para lelaki,” (demikian—Red) menurut manifesto pemilu FP-UNAZ 2013.

Ini merupakan kekalahan ketiga dan terbaru dari calon GPD Tsvangirai, yang bertarung melawan Presiden Mugabe pada 2002 dan 2008. Meskipun Tsvangirai memimpin pemilihan presiden 2008, ia gagal mengumpulkan suara mayoritas dan kalah telak dalam pertarungan akhir melawan Mugabe.

Kabel Wikileaks (Wikileaks cables—Red) 2010 mengungkapkan kolaborasi antara Tsvangirai dan partainya, GPD, dengan AS. Tsvangirai meminta negara-negara Barat untuk memerkeras sanksi ekonomi terhadap negara dan rakyatnya sendiri setelah ia kalah dalam pemilu. Sejak saat itu, semakin banyak rakyat Zimbabwe mencela GPD dalam jajak-jajak pendapat.

Pada Februari 2013, Zimbabwe menyetujui konstitusi baru, mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan antara FP-UNAZ dan GPD. Kemenangan pemilu menentukan bagi FP-UNAZ dan memberikan mandat dan pengekangan terhadap  pihak luar menggapil (campur tangan—Red) dalam urusan internal Zimbabwe.

Program indigenosasi pusat untuk pemilu

Pemilu Zimbabwe tiba saat perubahan revolusioner yang sangat mendalam di nasion ini.

Pada Mei 2012, FP-UNAZ mengumumkan implementasi indigenosasi (pribumisasi—Red) dan Program Pemberdayaan Ekonomi, untuk mengalihkan kepemilikan industri-industri nasional utama kepada para pekerja dan rakyat Zimbabwe.

Menurut manifesto pemilu FP-UNAZ, yang disebut “Mengambil Kembali Perekonomian,” indigenosasi tersebut “berusaha untuk menegakkan pengalihan ke entitas (perusahaan—Red) lokal minimal 51%, mengendalikan ekuitas (equity/kekayaan sendiri; lihat Wibowo Pajak—Red) di semua bisnis milik asing yang ada.”

Tujuannya adalah untuk “menciptakan lapangan kerja bermartabat terutama untuk kaum muda, mendistribusikan kekayaan di antara warga lebih merata, kausa (bersifat menyebabkan suatu kejadian—Red/Badudu, 2005) peningkatan umum dalam kualitas hidup setiap warga Zimbabwe dan membawa pada pembangunan nasional berkelanjutan yang tumbuh kembang di rumah sendiri (homegrown—Red).”

Kampanye ZANU-PF terfokus pada penguatan reforma tanah (land reform—Red) dari nasion—yang didistribusikan kembali lebih dari 7 juta hektar lahan, sebagian besar kepada para petani dan pekerja pertanian orang Afrika—dan memerdalam kebijakan indigenosasi.

Dalam kata pengantar untuk manifesto (FP-UNAZ—Red), Robert Mugabe dan istrinya, Grace, menulis, “Inti dari ideologi FP-UNAZ adalah untuk memerdayakan ekonomi masyarakat  indigenos Zimbabwe dengan memungkinkan mereka untuk memiliki sepenuhnya sumber-sumber daya alam negeri mereka yang diberikan Tuhan dan sarana-sarana produksi untuk membuka atau menciptakan nilai dari sumber-sumber daya tersebut. ”

Kampanye ZANU-PF terfokus pada penguatan reforma tanah (land reform—Red) dari nasion—yang didistribusikan kembali lebih dari 7 juta hektar lahan, sebagian besar kepada para petani dan pekerja pertanian orang Afrika—dan memerdalam kebijakan indigenosasi.

Dalam kata pengantar untuk manifesto (FP-UNAZ—Red), Robert Mugabe dan istrinya, Grace, menulis, “Inti dari ideologi FP-UNAZ adalah untuk memerdayakan ekonomi masyarakat  indigenos Zimbabwe dengan memungkinkan mereka untuk memiliki sepenuhnya sumber-sumber daya alam negeri mereka yang dianugerahi Tuhan dan sarana-sarana produksi untuk membuka atau menciptakan nilai dari sumber-sumber daya tersebut.”

Kebijakan indigenosasi telah mendistribusikan lebih dari 120 perusahaan pertambangan kepada orang-orang Zimbabwe kulit hitam, diatur dalam trust-trust (perusahaan-perusahaan gabungan—Red) dimiliki karyawan.

Trust-trust ini memungkinkan rakyat pekerja Zimbabwe berbagi sumber-sumber daya negeri mereka, ketimbang perusahaan-perusahaan Barat  yang mendapat keuntungan dan dibawa keluar dari  Zimbabwe.

FP-UNAZ  juga bermaksud untuk mengalihkan bursa yang ada menjadi pasar indigenosasi milik Zimbabwe yang disebut Bursa Efek Harare. Mereka mengklaim bahwa saham-saham akan dibagikan untuk setidaknya 500.000 orang di tahun pertama, dengan penerima manfaat terbesar adalah para perempuan, pemuda, dan warga yang cacat.

Perjuangan Zimbabwe melawan Kolonialisme dan Imperialisme

Kemenangan FP-UNAZ menunjukkan pentingnya melanjutkan sejarah revolusioner Zimbabwe.

Imperialis Inggris, diawali oleh pembunuh massal terkenal kekejiannya Cecil Rhodes bersama perusahaannya British South Africa Company, yang menginvasi dan menjajah Zimbabwe sekitar 1880.

Rhodes memberi nama negeri itu (Rhodesia—Red/wikipedia) setelah ia sebagai penduduk baru kulit putih merebut tanah yang terbaik.

Dengan sebagian besar tanah dan pemerintah di tangan kulit putih, kaum kulit putih memerintah negeri tersebut meskipun (jumlah mereka—Red) tidak pernah lebih dari 4,3% populasi.

Pada 1966, rakyat Zimbabwe mengobarkan sebuah perang pembebasan 13 tahun terhadap kekuasaan minoritas kulit putih yang mengakhiri rezim rasis Ian Smith pada 1980.

Popularitas Mugabe berlanjut dan terpilih kembali sebagai Presiden lantaran kepemimpinannya selama perang kemerdekaan, yang disebut ‘Chimurenga Kedua’ (Second Chimurenga—Red) oleh rakyat Zimbabwe.

Dipengaruhi oleh revolusioner komunis Tiongkok Mao Zedong, Mugabe mendirikan UNAZ bersama dengan kaum revolusioner kulit hitam lainnya di Zimbabwe.

Ian Smith memenjarakan Mugabe selama lebih dari satu dasawarsa, dan kemudian ia terpilih menjadi Presiden UNAZ pada 1974 tak lama sebelum dibebaskan.

Setelah memenangkan suara mayoritas, sebagian besar rakyat Zimbabwe kulit hitam tetap tersingkir (dispossessed—Red/The Free Dictionary by Farlex) dan miskin sementara kaum penjajah kulit putih tetap pertahankan lahan pertanian terbaik.

Setelah serangkaian langkah-langkah penghematan dipaksakan atas Zimbabwe oleh International Monetary Fund (IMF), rakyat Zimbabwe mulai menempati lahan-lahan pertanian besar dan memegang kendali sumber-sumber daya mereka sendiri pada 2000.

Hampir 75% dari penerima manfaat reforma tanah adalah petani miskin, mantan buruh tani dan para pekerja urban—kebanyakan di antaranya adalah perempuan—menjadikannya salah satu reforma tanah yang paling progresif dalam sejarah Afrika.

Dengan menanggalkan kaum kulit putih kaya dari tanah dan kekuasaan politik mereka, Zimbabwe membuat marah Amerika Serikat dan Inggris, yang menjawab dengan sanksi ekonomi yang membawa Zimbabwe menyusuri jalan merusak (berupa–Red) hiperinflasi dan gejolak ekonomi.

Lamun, dengan investasi baru dari negeri-negeri sosialis seperti Republik Rakyat Tiongkok, ekonomi Zimbabwe mulai pulih, dengan produk domestik bruto mereka tumbuh, pada 2011 saja, sebesar 11%.

Pengangguran tetap menjadi sebuah perjuangan yang gigih di Zimbabwe, disebabkan oleh berlanjutnya sanksi-sanksi yang dikenakan atas Zimbabwe oleh AS dan Inggris.

Lamun, FP-UNAZ merancang program indigenosasi untuk menciptakan lapangan kerja bermartabat bagi para pekerja Zimbabwe dan memungkinkan kepemilikan mereka yang lebih besar atas sumber-sumber daya bangsa.

Di usia 89, Mugabe adalah kepala negara tertua di Afrika, dan secara konstitusional ini akan menjadi masa terakhirnya sebagai presiden.

PF-UNAZ menghabiskan lima tahun terakhir, setelah pemilu 2008, mengadakan sekolah-sekolah kader partai untuk melatih para aktivis dalam melanjutkan revolusi.

Dengan kemenangan baru di cakrawala, hari-hari ke depan bersinar cerah bagi Zimbabwe.

.

ooOoo

Tinggalkan komentar